"Hujan petir ini bisa menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, terutama di daerah pedalaman dan pegunungan," jelas Efa.
Hujan petir yang terjadi di Sorong juga berpotensi menimbulkan longsor di daerah-daerah perbukitan, serta banjir di dataran rendah.
BMKG sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab atas pengamatan dan prakiraan cuaca memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui prakiraan cuaca harian seperti yang disampaikan oleh Efa Septiyani, BMKG memberikan gambaran umum mengenai kondisi cuaca yang akan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Informasi ini sangat penting, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, termasuk petani, nelayan, dan pekerja konstruksi, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Selain itu, informasi cuaca juga menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi bencana alam seperti banjir, longsor, dan sambaran petir.
BMKG juga terus melakukan inovasi dalam menyebarkan informasi cuaca kepada masyarakat.
Salah satu inovasi tersebut adalah melalui aplikasi InfoBMKG, yang bisa diunduh di Playstore maupun AppStore.
Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi cuaca yang diperbarui setiap tiga jam sekali, sehingga mereka dapat merencanakan aktivitas dengan lebih baik.
Cuaca berawan dan hujan yang diprakirakan oleh BMKG ini tentu akan berdampak pada berbagai sektor di Indonesia.
Dalam sektor pertanian, misalnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat memberikan manfaat bagi tanaman, namun di sisi lain juga dapat menimbulkan risiko seperti banjir yang bisa merusak lahan pertanian.
Sektor transportasi juga tidak luput dari dampak cuaca. Hujan deras yang disertai petir dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan, gangguan lalu lintas, dan peningkatan risiko kecelakaan di jalan raya.
Oleh karena itu, operator transportasi dan pengguna jalan diimbau untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan.
Di sektor pariwisata, cuaca yang berawan hingga hujan juga dapat mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata.
Wisatawan cenderung menghindari tempat-tempat wisata outdoor ketika cuaca buruk, sehingga dapat berdampak pada pendapatan daerah yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber utama ekonomi.