"Potensi petir diperkirakan terjadi di Kota Pontianak, dan hujan petir di Kota Tanjung Selor," jelas Efa.
Cuaca berawan tebal di Banjarmasin menunjukkan adanya sistem tekanan rendah yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan kelembapan.
Sementara hujan ringan di Palangkaraya dan Samarinda menandakan adanya awan konvektif yang membawa hujan di daerah tersebut.
Di Pontianak dan Tanjung Selor, hujan petir yang diprediksi akan terjadi menambah risiko bahaya bagi masyarakat setempat, terutama dalam hal keselamatan dari sambaran petir dan banjir lokal.
Di Pulau Sulawesi, kondisi cuaca juga menunjukkan variasi yang cukup signifikan.
Kota Palu diprakirakan berawan tebal, dengan potensi hujan ringan mengguyur Gorontalo.
"Di Makassar, diperkirakan akan terjadi hujan sedang, sementara di Kendari dan Manado ada potensi hujan dengan disertai petir," kata Efa.
Mamuju, salah satu kota di Sulawesi Barat, juga diprediksi akan mengalami hujan disertai petir.
"Hujan petir di Mamuju bisa berdampak pada aktivitas masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir," lanjutnya.
Hujan petir ini biasanya terjadi akibat aktivitas konveksi yang kuat di atmosfer, di mana udara lembap yang hangat naik dengan cepat, membentuk awan cumulonimbus yang besar dan tebal.
Di Makassar, yang diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang, kondisi ini sering kali terjadi pada sore atau malam hari, terutama pada musim penghujan.
Hujan dengan intensitas sedang di Makassar sering kali menyebabkan genangan air di beberapa wilayah, meskipun tidak sampai menyebabkan banjir besar.
Bergerak lebih jauh ke timur Indonesia, wilayah Maluku dan Papua juga akan mengalami cuaca yang didominasi oleh hujan.
Di Kota Ternate, Manokwari, dan Merauke, diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
"Ambon, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya akan menghadapi hujan dengan intensitas sedang," kata Efa.
Kota Sorong di Papua Barat diperkirakan akan mengalami hujan dengan disertai petir.