Selain beras, komoditas bawang juga mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Bawang merah, yang merupakan salah satu bahan pokok dalam masakan Indonesia, naik 18,42 persen atau Rp4.630 per kg, menjadikannya Rp29.760 per kg.
Kenaikan harga bawang merah ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penurunan pasokan di tingkat petani dan peningkatan permintaan di pasar.
BACA JUGA:Harga Pangan 21 Agustus 2024 : Penurunan Cabai Rawit Merah Rp58.460 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 20 Agustus 2024 : Cabai Rawit Merah Rp60.990 per Kg dan Telur Rp29.420 per Kg !
Bawang putih bonggol, yang sering digunakan sebagai bahan dasar bumbu masakan, juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Harganya naik sebesar 8,77 persen atau Rp3.490 per kg, menjadikannya Rp43.280 per kg.
Kenaikan harga bawang putih ini tidak hanya memberatkan konsumen, tetapi juga pedagang yang harus menyesuaikan harga jual mereka di pasar.
Cabai merah keriting, yang sering menjadi indikator inflasi harga pangan, mengalami kenaikan sebesar 7,57 persen atau Rp3.150 per kg, menjadikannya Rp44.780 per kg.
Sementara itu, cabai rawit merah, yang dikenal dengan rasa pedasnya yang kuat, naik 6,49 persen atau Rp3.360 per kg, menjadikannya Rp55.160 per kg.
Kenaikan harga cabai ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup, terutama bagi masyarakat yang mengonsumsi cabai secara rutin.
Tidak hanya produk nabati, produk hewani seperti daging dan telur juga mengalami kenaikan harga.
Daging sapi murni, misalnya, naik sebesar 1,15 persen atau Rp1.550 per kg, menjadikannya Rp136.350 per kg.
Daging ayam ras juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 8,85 persen atau Rp3.100 per kg, dengan harga mencapai Rp38.110 per kg.
Telur ayam ras, yang merupakan sumber protein murah bagi banyak keluarga, juga mengalami kenaikan harga sebesar 7,83 persen atau Rp2.230 per kg, menjadikannya Rp30.700 per kg.
Kenaikan harga ini menambah beban biaya hidup, terutama bagi keluarga dengan anak-anak yang sangat bergantung pada protein dari telur.