Hutan Adat Tebat Benawa Pagaralam : Menjaga Warisan Kopi Robusta untuk Generasi Mendatang !

Minggu 25 Aug 2024 - 22:26 WIB
Reporter : Romi RIvano
Editor : Robiansyah

Lusapta Yudha Kurnia menambahkan, “Kopi bukan hanya sekadar komoditas bagi Pagaralam, tetapi juga bagian dari identitas budaya kami. Oleh karena itu, menjaga kelestarian hutan adat Tebat Benawa, yang menjadi salah satu daerah penghasil kopi robusta, adalah langkah penting dalam memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.”

Hutan adat Tebat Benawa bukan hanya kawasan yang kaya akan potensi agrikultur, tetapi juga menjadi penopang ekosistem yang penting bagi masyarakat setempat.

Kawasan ini memiliki fungsi ganda sebagai area konservasi dan sumber penghidupan bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitarnya.

BACA JUGA:10 Negara Tujuan Ekspor Kopi Sumatera Selatan : Sejarah, Jenis, dan Pasar Ekspor 2024 !

BACA JUGA:5 Kabupaten Penghasil Ubi Kayu Terbesar di Sumatera Selatan 2024 : Juaranya Bukan OKU Timur !

Melalui program perhutanan sosial, Pemkot Pagaralam berkomitmen untuk menguatkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kelompok usaha perhutanan sosial di Kota Pagaralam. Kelompok ini menjadi ujung tombak dalam pengelolaan hutan adat yang berkelanjutan serta dalam pemberdayaan masyarakat sekitar,” kata Lusapta Yudha Kurnia.

Program perhutanan sosial bertujuan untuk memberikan akses legal kepada masyarakat untuk mengelola hutan secara bijaksana.

Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapat manfaat ekonomi dari hasil hutan, tetapi juga turut menjaga kelestarian ekosistem.

Hal ini sejalan dengan visi Pemkot Pagaralam untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan berbasis pada kelestarian lingkungan.

Program CSR dari Pusri yang terlibat dalam inisiatif ini memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan kopi adat Tebat Benawa.

Selain memberikan bantuan finansial, Pusri juga menyediakan pelatihan dan pendampingan teknis kepada petani kopi di kawasan hutan adat.

Pelatihan ini mencakup pengelolaan lahan yang ramah lingkungan, teknik budidaya kopi yang efektif, serta strategi pemasaran yang dapat meningkatkan nilai jual kopi robusta Pagaralam di pasar nasional dan internasional.

“Kami sangat mengapresiasi kontribusi Pusri dalam upaya pelestarian kopi adat Tebat Benawa ini. Dengan adanya dukungan ini, kami optimistis produksi kopi Pagaralam akan semakin meningkat, tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan,” jelas Lusapta Yudha Kurnia.

Salah satu fokus utama dari inisiatif ini adalah pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya mereka yang tinggal di sekitar kawasan hutan adat.

Pemkot Pagaralam bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pusri, untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari program ini.

Kategori :