Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza, khususnya terkait serangan yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur vital.
Meskipun demikian, operasi militer Israel terus berlanjut, dengan alasan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk menghentikan ancaman dari kelompok bersenjata Palestina seperti Hamas.
Konflik di Gaza merupakan bagian dari konflik yang lebih luas antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Wilayah Gaza, yang dikuasai oleh Hamas sejak 2007, telah menjadi pusat perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu memicu respon militer besar-besaran dari Israel, yang sejak itu melakukan serangan udara dan operasi darat secara intensif di seluruh Jalur Gaza.
Konflik ini tidak hanya menyebabkan penderitaan bagi warga Gaza, tetapi juga menciptakan ketegangan politik di seluruh dunia.
Banyak negara mengecam tindakan Israel, sementara yang lain memberikan dukungan terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.
Namun, harga yang harus dibayar oleh warga sipil, terutama di Gaza, sangat tinggi. Ribuan orang tewas, puluhan ribu terluka, dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
Upaya-upaya perdamaian untuk menghentikan konflik antara Israel dan Palestina telah dilakukan selama bertahun-tahun, namun selalu menemui jalan buntu.
Gaza, dengan kondisi yang kian memburuk, tetap menjadi medan pertempuran utama dalam konflik ini.
Sementara komunitas internasional terus menyerukan dialog dan perundingan damai, realitas di lapangan menunjukkan bahwa solusi bagi warga Gaza masih sangat jauh dari jangkauan.
Masa depan Gaza menjadi semakin suram dengan berlanjutnya konflik dan blokade yang tak kunjung usai.
Tanpa adanya penyelesaian politik yang komprehensif, Gaza akan terus menjadi medan pertempuran yang menelan korban jiwa dalam jumlah besar, dengan dampak yang menghancurkan bagi generasi mendatang.
Dengan jumlah korban tewas yang terus bertambah, Gaza kini menjadi simbol penderitaan dan kekejaman perang yang tiada henti.
Serangan Israel yang menewaskan 71 orang Palestina dalam 24 jam terakhir hanyalah sebagian kecil dari rangkaian kekerasan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dengan kondisi yang semakin memburuk, komunitas internasional dihadapkan pada tantangan besar untuk menghentikan kekerasan dan membawa perdamaian yang berkelanjutan ke wilayah tersebut.