Peningkatan pendapatan ini sejalan dengan proses integrasi bandara yang sedang berlangsung, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas layanan.
"Kami melakukan transformasi bandara untuk mengoptimalkan pendapatan serta biaya operasional. Disiplin dalam menjaga beban biaya juga berkontribusi pada pencapaian laba bersih yang memuaskan," jelas Faik.
Kinerja keuangan yang positif terlihat jelas dalam laporan laba bersih AP1 dan AP2.
BACA JUGA:Ekonom Perkirakan BI Kembali Tahan BI-Rate : Analisis Mendalam dan Implikasi Kebijakan !
BACA JUGA:Klaim 8 Kode Voucher Shopee Edisi Flash Sale Serba 99: Serbu Bonus Hingga Diskon 100%!
Laba bersih AP1 mencapai Rp456 miliar, melampaui target RKAP sebesar Rp148 miliar dengan pencapaian 308 persen di atas target.
Sementara itu, laba bersih AP2 mencapai Rp441 miliar, melebihi target RKAP sebesar Rp399 miliar hingga 111 persen.
Selain itu, InJourney Airports berhasil mencatat kenaikan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebesar Rp4,75 triliun pada semester I 2024, yang merupakan 104 persen di atas target RKAP dan tumbuh 18 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
InJourney Airports juga fokus pada program transformasi untuk meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur bandara.
Faik Fahmi menjelaskan bahwa perusahaan sedang melakukan berbagai inisiatif, termasuk peningkatan kapasitas dan fasilitas bandara utama.
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan wajah baru bandara-bandara di Indonesia, termasuk Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar," ungkap Faik.
Di Bandara Soekarno-Hatta, proyek pengembangan terminal bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik.
Di Bali, kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai akan ditingkatkan dari 24 juta penumpang per tahun menjadi 32 juta penumpang per tahun.
Sementara itu, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan mengalami peningkatan kapasitas dari 7 juta penumpang per tahun menjadi 15 juta penumpang per tahun.
Sepanjang semester I 2024, InJourney Airports melayani sebanyak 75 juta pergerakan penumpang, tumbuh 4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Recovery rate mencapai 93 persen dibandingkan semester I 2019, menunjukkan pemulihan yang signifikan dari dampak pandemi COVID-19.