UNIK,KORANPALPOS.COM - Menikah adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang, namun sering kali pandangan kita tentang pernikahan dipengaruhi oleh berbagai harapan dan tekanan dari lingkungan sekitar.
Ada anggapan bahwa menikah adalah suatu perlombaan yang harus dimenangkan, sebuah tahap yang harus dicapai sebelum batas usia tertentu atau sebuah pencapaian yang harus diumumkan.
Namun, pandangan ini perlu dipertimbangkan ulang.
Menikah sebenarnya bukanlah perlombaan, melainkan sebuah perjalanan yang penuh dengan tanggung jawab dan kesadaran.
BACA JUGA:6 Jembatan Paling Panjang di Sumatera Selatan 2024 : Nomor 5 Terpanjang di Indonesia !
BACA JUGA:Profil Kota Kecil Gudang Para Jenderal di Sumatera Selatan : Warisan Sejarah dan Alam yang Memikat !
Menikah bukanlah sekadar tentang merayakan cinta di hadapan keluarga dan teman, tetapi lebih kepada persetujuan untuk menjalani kehidupan bersama, dengan segala tantangan dan kebahagiaan yang menyertainya.
Banyak pasangan yang terburu-buru untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena merasa tertekan oleh norma sosial atau ekspektasi keluarga.
Mereka lupa bahwa pernikahan adalah komitmen seumur hidup yang memerlukan kesiapan mental dan emosional, bukan sekadar pencapaian waktu atau tahap kehidupan.
Pernikahan yang sehat membutuhkan pemahaman mendalam tentang pasangan, komunikasi yang efektif, dan kemampuan untuk menghadapi konflik bersama.
BACA JUGA:Emas dari Dasar Sungai Bikin Heboh Dunia : Ternyata Lokasinya Berada di Sumatera Selatan !
BACA JUGA:Profil 9 Kabupaten dan Kota Penghasil Jenderal di Sumatera Selatan : Menelusuri Akar Kepemimpinan !
Semua ini tidak dapat dibangun dalam waktu singkat.
Setiap individu harus siap untuk beradaptasi dan tumbuh bersama pasangan mereka, membangun kepercayaan dan saling mendukung dalam berbagai situasi.
Tidak ada jaminan bahwa pernikahan akan selalu berjalan mulus, namun dengan persiapan yang matang, pasangan dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik.