Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian diharapkan dapat bekerja sama dalam memonitor dan mengendalikan harga pangan.
Program stabilisasi harga, seperti operasi pasar dan subsidi, dapat menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi lonjakan harga yang ekstrem.
Selain itu, pemerintah perlu mendorong inovasi dan teknologi dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Pengembangan infrastruktur pertanian, seperti irigasi dan penyimpanan, juga penting untuk mengurangi kerugian pasca panen dan meningkatkan kualitas produk pangan.
Masyarakat juga dapat berperan dalam mengatasi kenaikan harga pangan dengan cara lebih bijak dalam berbelanja dan mengurangi pemborosan makanan.
Edukasi tentang pola konsumsi yang sehat dan berkelanjutan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada komoditas yang harganya fluktuatif.
Konsumen juga bisa mendukung produk lokal yang lebih terjangkau dan mudah diakses.
Dengan memilih produk lokal, konsumen dapat membantu petani dan produsen dalam negeri, yang pada gilirannya dapat membantu menstabilkan harga pangan.
Kenaikan harga bawang putih hingga Rp44.880 per kg dan minyak goreng kemasan sederhana hingga Rp20.220 per kg mencerminkan dinamika pasar pangan yang kompleks di Indonesia.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, produsen, dan konsumen.
Dengan langkah-langkah strategis dan inovatif, diharapkan harga pangan dapat lebih stabil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.***