Timnas senior yang diasuh oleh Shin Tae-yong tergabung di Grup C, yang dikenal sebagai grup neraka, bersama Bahrain, China, Arab Saudi, Australia, dan Jepang. Jika timnas senior juga harus turun di ASEAN Cup, ini berpotensi mengurangi kekuatan mereka di kualifikasi yang lebih penting.
Erick Thohir, Sumardji, dan Shin Tae-yong sepakat untuk mempertahankan rencana mengirim timnas U-23 ke ASEAN Cup 2024. Sumardji mengonfirmasi keputusan ini, menyatakan bahwa "senior fokus untuk kualifikasi" sementara tim U-23 akan mengambil alih tugas di ASEAN Cup. Tim yang akan bermain di ASEAN Cup adalah tim yang tampil di SEA Games, memastikan kontinuitas dan persiapan yang optimal.
Tantangan dan Kompromi dengan Liga 1
Satu hal yang perlu dikompromikan lagi adalah jadwal ASEAN Cup 2024 yang baru, yang bentrok dengan Liga 1. PSSI perlu berkompromi dengan klub-klub Liga 1 terkait pelepasan pemain, dengan kemungkinan ada batasan pemain yang dipanggil per klub.
Situasi ini mengingatkan pada Piala AFF 2016, ketika pelatih Alfred Riedl dibatasi hanya boleh memanggil dua pemain dari satu klub. Kompromi ini penting untuk memastikan bahwa baik timnas U-23 maupun klub-klub Liga 1 dapat berfungsi dengan baik tanpa terlalu banyak gangguan.
BACA JUGA:Mesir ke Semifinal usai Menang Adu Penalti Lawan Paraguay
BACA JUGA:Prancis Melangkah ke Semifinal Usai Gilas Argentina 1-0
Komitmen pada Kualifikasi Piala Dunia 2026
Dengan segala pertimbangan ini, Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas senior membutuhkan 100 persen fokus untuk menghadapi tim-tim terkuat di Asia.
Mengalihkan timnas U-23 ke ASEAN Cup adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa tim senior dapat tampil maksimal dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mencapai putaran ketiga kualifikasi.
Perubahan jadwal ASEAN Cup 2024 mencerminkan dinamika dan tantangan dalam mengelola jadwal sepak bola internasional. Keputusan PSSI untuk mengirim timnas U-23 ke ASEAN Cup sementara tim senior fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah langkah bijak untuk memaksimalkan peluang sukses di kedua ajang tersebut.
Dengan strategi ini, diharapkan Indonesia dapat meraih prestasi optimal di kancah internasional, baik di ASEAN Cup maupun di Kualifikasi Piala Dunia 2026.