Kue Lapis Surabaya: Sejarah dan Kelezatan dari Warisan Kuliner Indonesia

Selasa 23 Jul 2024 - 10:36 WIB
Reporter : Icha
Editor : Dahlia

KULINER, KORANPALPOS.COM - Kue Lapis Surabaya merupakan salah satu kue tradisional populer di Indonesia yang terkenal dengan lapisan yang cantik, cita rasa yang lezat serta memiliki sejarah panjang dalam budaya kuliner Indonesia.

Kue ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, telur, gula, margarin dan beberapa bahan lain yang dicampur dengan telaten untuk menciptakan tekstur yang kenyal dan lembut.

Namun, keistimewaan dari kue lapis Surabaya terletak pada desain lapisannya yang unik dan warna-warni yang membuatnya selalu menjadi favorit di berbagai acara penting.

Kue Lapis Surabaya memiliki sejarah yang kaya dan menarik di Indonesia.

BACA JUGA:Donat Tape : Lezat dan Unik, Tren Kuliner yang Semakin Populer

BACA JUGA:Sup Sengkel Sapi Kenikmatan Klasik yang Menghangatkan Jiwa

Dikisahkan bahwa kue ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pembuat kue bernama Ong Swie Thian yang pada masa lalu tinggal di Surabaya pada abad ke-19.

Ong Swie Thian terinspirasi untuk menciptakan kue dengan desain lapis yang indah setelah melihat kue lapis dari negara Belanda.

Dengan sentuhan kreativitasnya, ia berhasil menciptakan kue yang memiliki lapisan yang cantik dan berwarna.

Konon, nama "Surabaya" dalam kue ini diambil dari nama kota di Jawa Timur, tempat di mana kue ini pertama kali tercipta.

BACA JUGA:Martabak Kulit Lumpia : Perpaduan Sempurna Antara Martabak dan Lumpia

BACA JUGA:Sambel Udang Pete : Kenikmatan Pedas dari Dapur Nusantara

Sejak saat itu, kue lapis Surabaya menjadi semakin dikenal dan populer di Indonesia bahkan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia.

Proses pembuatan kue lapis Surabaya memang terkesan rumit dan memerlukan ketelatenan dalam menyiapkannya.

Pertama-tama, bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, gula dan margarin dicampur secara merata hingga menjadi adonan yang kental.

Adonan tersebut kemudian dibagi menjadi dua bagian yang akan diberi pewarna—biasanya merah dan kuning—untuk menciptakan lapisan berwarna yang menarik.

BACA JUGA:Kaloci Khas Pontianak : Cita Rasa Tradisional yang Menggugah Selera

BACA JUGA:Resep Hehancang Tehung : Pindang Daerah Khas Sumatera Selatan yang Menggugah Selera

Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi margarin dan dibakar secara bergantian sehingga tercipta lapisan-lapisan yang indah.

Kategori :