Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel tahun 2022, kabupaten ini memiliki luas 17.071,33 kilometer persegi.
Menjadikannya daerah dengan wilayah paling luas di Sumatera Selatan.
Dengan luas wilayah yang demikian besar, Kabupaten OKI memiliki potensi besar dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata.
BACA JUGA:Daftar 5 Kabupaten dan Kota Paling Panas di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan Lubuklinggau !
BACA JUGA:Daftar 5 Kabupaten Penghasil Tomat Terbesar di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan Pagaralam !
Kabupaten OKI berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten dan kota di sekitarnya.
Di bagian utara, OKI berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan Kota Palembang.
Di bagian timur, kabupaten ini berbatasan dengan Selat Bangka dan Laut Jawa, memberikan potensi besar dalam sektor perikanan dan kelautan.
Di sebelah selatan, OKI berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Provinsi Lampung, sementara di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir dan OKU Timur.
Wilayah OKI memiliki sejarah yang panjang, sudah ada sejak era penjajahan Belanda.
Pada masa itu, wilayah ini termasuk dalam Karesidenan Sumatera Selatan, Sub-karesidenan (Afdeeling) Palembang dan Tanah Datar dengan ibu kota di Palembang.
Afdeeling ini dibagi menjadi beberapa onder afdeeling, yang meliputi Onder Afdeeling Komering Ilir dan Onder Afdeeling Ogan Ilir.
Pada era Orde Baru, wilayah ini menjadi bagian dari Sumatera Selatan dengan 18 kecamatan.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 37 tahun 2003, Kabupaten OKI dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten OKI dan Kabupaten Ogan Ilir.
Akibat pemekaran ini, Kabupaten OKI awalnya terdiri dari 12 kecamatan.
Kemudian, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2005, Kabupaten OKI kembali dimekarkan dan terbentuklah kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pangkalan Lampam, Mesuji Makmur, dan Mesuji Raya.