Proyek Raksasa PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 Tebesar di Asia Tenggara : Menjawab Kebutuhan Listrik !

Kamis 18 Jul 2024 - 11:14 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Sistem transmisi HVDC akan memungkinkan penyaluran listrik dari Sumatera ke Jawa dengan efisiensi yang lebih tinggi dan kehilangan daya yang minimal.

PLTU Tanjung Lalang menggunakan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan.

Teknologi ini mampu menghasilkan listrik dengan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi konvensional. Selain itu, pembangkit ini juga dilengkapi dengan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp274 Miliar di Pagaralam : Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani !

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp4,1 Triliun di OKU Selatan : Inovasi Irigasi dan Energi Terbesar di Sumatera Selatan

“Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara,” kata  Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Dampak Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Diharapkan agar PLTU Tanjung Lalang dapat membawa manfaat bagi ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

PLTU Tanjung Lalang dapat membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera, serta menciptakan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan. 

Proyek PLTU MT Sumsel-8 membutuhkan batu bara hingga 5,4 juta ton per tahun dan nilai investasinya mencapai USD 1,68 miliar.

Dengan investasi sebesar ini, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur.

Selain PLTU MT Sumsel-8, terdapat beberapa proyek pembangkit listrik lainnya di Sumatera Selatan yang juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik di kawasan ini.

1. PLTU MT Sumbagsel-1: Berlokasi di Keban Agung, Kecamatan Semidan Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, PLTU ini memiliki kapasitas 2x150 MW.

Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026 dan merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menggunakan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan.

2. PLTU MT Sumsel-9 dan Sumsel-10: Request for Proposals (RFP) untuk kedua proyek ini telah diterbitkan pada 18 Desember 2014.

Tenggat waktu pemasukan penawaran (bid submission date) telah diperpanjang sampai terdapat keputusan PLN mengenai kelanjutan proyek HVDC. Kedua proyek ini diharapkan dapat lebih lanjut memperkuat kapasitas kelistrikan di Sumatera.

Kategori :