Kabar kecelakaan yang merenggut nyawa dr. Bella Rizki datang sebagai kejutan yang menghancurkan.
Bodong mengungkapkan bahwa ia awalnya kaget dan syok ketika mendengar berita kecelakaan tersebut.
“Sebab rencananya keluarganya akan menyambut korban pulang dari haji yang sudah 42 hari pergi melaksanakan tugas sebagai Nakes Pendamping haji,” tambahnya.
BACA JUGA:Bos Orgen Tunggal di Lubuklinggau Ditemukan Begini : Sang Istri Histeris !
BACA JUGA:Tumin, Aktor Utama Ritual Sesat Calon Anggota Jaran Kepang Tewas di Lapas Lubuklinggau !
dr. Bella Rizki baru saja pulang dari tugasnya sebagai Nakes Pendamping haji.
Selama 42 hari, ia memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji, sebuah tugas mulia yang kini menjadi perjalanan terakhirnya.
Kepergian dr. Bella tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh komunitas kesehatan yang kehilangan seorang pahlawan di garis depan.
dr. Bella Rizki meninggalkan suami, Brigpol Dwiky Rido Akbar, seorang anggota Satintelkam Polres Muara Enim dan anak dari AKBP Purn Andi Julianto, serta dua anak perempuan yang masih kecil.
“Korban meninggalkan dua anak perempuan yang masih kecil-kecil. Suami korban adalah Brigpol Dwiky Rido Akbar anggota Satintelkam Polres Muara Enim yang merupakan anak AKBP Purn Andi Julianto. Sampai saat ini, korban masih di rumah sakit Prabumulih, kami menunggu di rumah duka,” jelas Bodong.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim berduka cita mendalam atas wafatnya dr. Bella Rizki, seorang tenaga kesehatan yang bertugas sebagai pendamping haji.
Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, menyampaikan rasa kehilangan dan belasungkawanya atas kejadian tragis tersebut.
Dalam pernyataannya, Ahmad Rizali menyebut bahwa dr. Bella Rizki telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dan profesional selama mendampingi jemaah haji Kabupaten Muara Enim.
"Pemerintah Kabupaten Muara Enim merasa terkejut dan sangat berduka atas meninggalnya almarhumah dr. Bella Rizki yang kita tugaskan sebagai petugas tenaga kesehatan pendamping haji Kabupaten Muara Enim. Beliau melaksanakan tugas dengan baik dan profesional yang mudah-mudahan akan menjadi ibadah dan amal baik almarhumah," ujar Rizali.
dr. Bella Rizki, yang meninggal dunia pada usia 30 tahun, dikenal sebagai tenaga kesehatan yang berdedikasi tinggi.
Selama bertugas sebagai pendamping haji, ia menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam melayani para jemaah.