Modus yang digunakan melibatkan mengganjal exit shutter dengan tusuk gigi. Saat calon korban kesulitan menggunakan kartu ATM, pelaku pura-pura menawarkan bantuan dan menukarkan kartu ATM korban dengan kartu yang telah disiapkan sebelumnya.
Tersangka Bambang, seorang kakek tujuh cucu yang juga merupakan residivis kasus narkoba, meminta korban menekan PIN sambil mencuri informasi 6 digit angka PIN ATM. Setelah berhasil, kedua pelaku kabur dan mencari ATM lain untuk menguras uang korban.
Menariknya, salah satu dari pelaku, Bustomi, mengakui bahwa cara-cara mencuri dengan modus tersebut dipelajarinya dari YouTube.
Mereka membentuk kolaborasi setelah berkenalan di Curup, Bengkulu, di mana Bustomi bekerja sebagai penjual jagung.
Aksi kejahatan mereka berhasil dilakukan di beberapa lokasi, salah satunya di ATM Jl Yos Sudarso, Lubuklinggau.
Dalam rentetan kejadian ini, kita dapat melihat bagaimana media sosial, dalam hal ini YouTube, dapat menjadi sarana pembelajaran untuk aksi kejahatan.
Pembobolan ATM dengan modus mengganjal exit shutter menjadi ancaman serius yang membutuhkan langkah-langkah pencegahan lebih lanjut dari pihak berwajib.
Pemberdayaan masyarakat untuk lebih waspada juga menjadi kunci untuk melawan tindakan kriminal semacam ini. Tetap berita kami teruskan ketika ada perkembangan lebih lanjut dalam kasus ini. (*)