Meskipun demikian, beberapa warga lainnya juga menyampaikan harapan agar sosialisasi dan bantuan dari pemerintah dapat lebih intens lagi, terutama di daerah-daerah yang masih rentan terhadap kasus stunting.
Dengan adanya dukungan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan visi "Zero Stunting" di Kota Palembang dapat segera tercapai, meningkatkan kualitas hidup dan masa depan generasi mendatang.
"Saya berharap jika ada bantuan dapat disalurkan secara kontinyu dan sesuai dengan peruntukannya," harap Rina, warga Alang-Alang Lebar Kota Palembang.
Sementara Anggota DPRD Kota Palembang Lailata Ridha SH, mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam mencapai target Zero Stunting.
Lailata Ridha menegaskan bahwa langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkot Palembang merupakan langkah positif yang harus didukung oleh semua pihak, termasuk legislatif.
"Target Zero Stunting yang diusung oleh Pemkot Palembang adalah langkah yang sangat ambisius, tetapi sangat penting untuk kesejahteraan generasi muda Palembang. Kami sebaga anggota DPRD Palembang siap untuk mendukung dan mengawal setiap kebijakan serta program yang dilakukan untuk mencapai tujuan ini," ujar Lailata Ridha.
Selain itu, Lailata Ridha juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara Pemkot Palembang, DPRD, dan masyarakat dalam menangani masalah stunting.
"Kami akan terus mengadvokasi kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan gizi yang berkualitas," tambahnya.
Menurut Lailata Ridha, untuk mencapai Zero Stunting, perlu ada komitmen yang kuat dari semua pihak serta pengawasan yang ketat terhadap implementasi program-program yang telah dirancang.
"Kami akan terus memantau dan mengevaluasi efektivitas dari setiap langkah yang diambil, demi memastikan bahwa setiap anak di Palembang dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal," tutupnya.
Sebelumnya, Pj Ketua TP PKK Irmawati Habie Damenta mengatakan, salah satu upaya dalam mencapainya target zero stunting pihaknya menyalurkan makanan tambahan untuk mencegah stunting, berupa susu dan paket sembako khusus anak balita dan ibu hamil.
"Pemkot Palembang menyalurkan makanan tambahan ini untuk mencegah dan menangani stunting di 18 kecamatan di Kota Palembang," kata Irmawati Habie Damenta.
Menurutnya, saat ini data jumlah stunting di Kota Palembang masih belum bisa dikelompokkan berdasarkan wilayah dengan jumlah terbanyak, karena setiap wilayah memiliki jumlah kasus stunting yang berbeda.
"Kita terus melakukan upaya sosialisasi agar warga memahami cara mencegah stunting, bahkan sejak masa kehamilan," tutupnya.
Ditempat yang sama, Camat Gandus Jufriansyah menjelaskan bahwa untuk menangani kasus stunting di wilayahnya, pihaknya menerapkan program jemput bola.
"Jika kami menerima laporan adanya warga yang membutuhkan penanganan stunting, kami segera mengambil inisiatif untuk menyalurkan bantuan. Bahkan, kami akan mengantarkan langsung bantuan atau perawatan jika diperlukan," jelasnya.