KORANPALPOS.COM - Perpustakaan Soeman Hs di Provinsi Riau, Indonesia, tidak hanya merupakan pusat arsip nasional tetapi juga simbol budaya dan pendidikan yang membanggakan.
Nama perpustakaan ini diambil dari Soeman Hs, seorang pengarang ternama yang karya-karyanya banyak mengangkat budaya Melayu.
Dengan desain arsitektur yang unik dan fasilitas modern, perpustakaan ini menjadi tempat yang ideal untuk belajar, berkumpul, dan menghargai kekayaan budaya Melayu.
Dibangun oleh Pemerintah Provinsi Riau, Perpustakaan Soeman Hs memiliki enam lantai yang dirancang dengan perpaduan arsitektur Melayu, Islam, dan modern.
Perpustakaan ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan buku, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat dengan berbagai fasilitas yang menarik.
Terdapat auditorium yang bisa digunakan untuk berbagai acara, bilik-bilik budaya Melayu yang menampilkan warisan budaya lokal, atrium yang luas, ruang pertemuan untuk diskusi dan seminar, ruang internet yang menyediakan akses digital, mushola untuk beribadah, kafe dan kafetaria untuk bersantai, serta Energy Corner yang disponsori oleh Chevron.
Kamar Melayu: Pusat Koleksi Budaya Melayu
Salah satu fitur khas dari Perpustakaan Soeman Hs adalah Kamar Melayu.
Ruangan ini menyimpan sejumlah karya sastra dan dokumen penting yang berkaitan dengan budaya Melayu.
Kamar Melayu dirancang khusus untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya Melayu, memberikan akses kepada peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan budaya Melayu.
Pada tahun 2008, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meresmikan Perpustakaan Soeman Hs.
Kehadiran beliau menandakan pentingnya perpustakaan ini sebagai pusat pendidikan dan budaya di Riau.
Acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan budaya, menunjukkan betapa besar dukungan dan apresiasi terhadap perpustakaan ini.
Asal Usul dan Desain Arsitektur
Konsep awal pembangunan gedung perpustakaan ini adalah penggabungan dari bangunan lama yang memiliki nilai sejarah dengan bangunan baru yang modern.