Pesona Tari Piring : Melestarikan Budaya Minangkabau
Setiap gerakan, setiap piring, menceritakan kisah panjang kehidupan dan keberanian-Foto: Instagram @qyudcx-
UNIK,KORANPALPOS.COM - Tari Piring, salah satu tarian tradisional Minangkabau dari Sumatera Barat, Indonesia, bukan sekadar hiburan semata.
Tarian ini memancarkan kekayaan budaya dan tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat Minangkabau.
Dengan gerakan yang dinamis dan alat peraga berupa piring, Tari Piring telah menjadi ikon kebudayaan yang tak lekang oleh waktu.
Artikel ini akan mengulas sejarah, makna, dan upaya pelestarian Tari Piring dalam 700 kata.
BACA JUGA:6 Fakta Unik Masjid Agung As-Salam : Ikon Religi dan Wisata di Jantung Kota Lubuklinggau !
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Senin 1 Juli 2024 : Menguat 10 Poin Menjadi Rp16.365 per Dolar AS !
Tari Piring, atau yang juga dikenal sebagai "Tari Piriang" dalam bahasa Minang, dipercaya telah ada sejak abad ke-12.
Tarian ini awalnya adalah bagian dari ritual syukuran kepada dewa-dewa atas hasil panen yang melimpah.
Sebagai ungkapan syukur, para petani Minangkabau akan menari dengan membawa piring di tangan mereka, yang melambangkan kelimpahan dan keberkahan.
Seiring berjalannya waktu, Tari Piring mengalami transformasi fungsi.
BACA JUGA:Daftar 10 Kota Besar dan Paling Ramai di Pulau Sumatera : Juaranya Bukan Palembang !
BACA JUGA:Review Skill-Skill Zhuxin: Hero Baru Mobile Legend, Banyak yang Ingin Pakai!
Dari yang semula merupakan bagian dari ritual keagamaan, kini menjadi salah satu tarian yang sering ditampilkan dalam berbagai acara adat, perayaan, dan festival budaya.
Transformasi ini menunjukkan adaptasi budaya Minangkabau terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi mereka.