TNI AL siagakan 7 KRI di Bali sejak "H-5" World Water Forum Ke-10
Sejumlah wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu (24/4/2024). Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarak-ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo-
JAKARTA - TNI Angkatan Laut menyiagakan tujuh kapal perang (KRI) dan dua helikopternya di Bali sejak 5 hari sebelum (H-5) digelar-nya acara World Water Forum (WWF) Ke-10 yang digelar pada 18–25 Mei 2024.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menyebut kapal-kapal perang itu beserta alutsista lain dari TNI AL bakal siaga di Bali — atau on position — sejak 13 Mei 2024.
Dia melanjutkan TNI Angkatan Laut menyiagakan tujuh kapal perang terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat untuk ikut menyukseskan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali.
BACA JUGA:Otorita IKN optimalkan potensi kearifan lokal melalui Museum Kehidupan
BACA JUGA:Momentum Ramadhan dan Kemenangan Kebangsaan
Kapal-kapal itu, yang seluruhnya bermarkas di wilayah kerja Komando Armada (Koarmada) II TNI AL, mencakup KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr. Soeharso-990.
"Kemudian ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi)," papar Kadispenal.
Sementara itu, TNI AL juga menyiapkan total 1.060 prajurit-nya untuk mengawal seluruh rangkaian acara World Water Forum di Bali.
BACA JUGA:Praktik Sasi oleh Perempuan Raja Ampat yang Lebih dari Menjaga Laut
BACA JUGA:Menteri PUPR: WWF ke-10 Bentuk
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar, saat dihubungi pada kesempatan terpisah, menjelaskan ada 12.000 lebih prajurit TNI dari tiga matra yang dipersiapkan untuk membantu tidak hanya pengamanan, tetapi juga pengawalan terhadap tamu-tamu negara, serta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan bencana alam saat acara berlangsung.
Dia menjelaskan para prajurit itu siaga di Bali setidaknya seminggu sebelum acara berlangsung, bahkan ada sejumlah prajurit yang mulai berangkat ke Bali pada akhir bulan lalu.
Kementerian Luar Negeri RI dalam laman resminya menjelaskan World Water Forum merupakan pertemuan skala dunia yang fokus utamanya mengenai ketahanan dan tata kelola air yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Praktik Sasi oleh Perempuan Raja Ampat yang Lebih dari Menjaga Laut