Anggarkan Rp12 Miliar
--
TERKAIT dengan persoalan gaji dan operasional feeder, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang menyebut, pihaknya secara rutin melakukan pembayaran setiap bulannya kepada pihak PT Transportasi Global Mandiri (TGM) ketiga yang mengoperasikan angkot Feeder LRT.
"Setiap tahunnya kami Anggaran hampir Rp12 Miliar," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang," Aprizal Hasyim.
Aprizal mengatakan, pembiayaan operasional Feeder LRT ini hanya dua trayek/ rute yang menjadi tanggungjawab Dinas Perhubungan Kota Palembang.
BACA JUGA:LAPSUS : Tetaplah Beroperasi dan Tambah Armada
Yaitu Talang Kelapa - Asrama Haji, dan Asrama Haji - Sematang Borang via Noerdin Pandji. "Kami bayar terus setiap bulannya untuk 2 trayek itu. Dimana setiap tahun satu rute mencapai Rp6-7 miliar," katanya.
Soal lima trayek yang tidak dibayarkan gajinya oleh Balai Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BKARSS) atau Balai LRT, Dishub telah menyurati Balai LRT.
"Kita surati itu untuk sebagai bentuk kemasyarakatan karena ini berdampak pada masyarakat secara umum," katanya.Untuk 2024, Dinas Perhubungan Kota Palembang telah menganggarkan lagi agar Angkot Feeder LRT tetap gratis.
Dishub tidak menampik jika pembiayaan untuk Feeder cukup besar meskipun Anggaran tersedia."Anggarannya memang cukup besar, maka kami dalam waktu dekat akan mencari payung hukum untuk Feeder berbayar, tapi tidak mahal, tetap disubsidi sebagian besarnya," tukasnya. ***