Harga Cabe Melambung, Emak-emak Kesulitan Atur Keuangan
Pedagang cabe di pasar tradisional Lubuklinggau--
LUBUKLINGGAU - Tingginya harga cabe sejak sepekan terakhir membuat emak-emak di Kota Lubuklinggau menjerit.
Pasalnya harga cabe yang terus melambung tinggi, menyebabkan banyak pengeluaran tidak terduga.
Sepekan yang lalu harga cabe di Kota Lubuklinggau masih berkisa Rp45 ribu hingga Rp 50 ribu perkilogramnya.
BACA JUGA:Harga Cabai Merah Tembus Rp80.000
Namun hari ini Senin 6 Nopember 2023, harga cabe sudah Rp 70 ribu hingga Rp80 ribu perkilogramnya.
Kondisi tersebut tentu saja membuat emak-emak kesulitan mengatur keuangan, karena ada pengeluaran tambahan yang tidak terduga.
"Adoi, ini hargo cabe naek lagi, naek lagi, saro kito dibuatnyo (aduh, ini harga cabe naik lagi naik lagi, susah kita dibuatnya)," ungkap Siti seorang emak di Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, ketika dimintai tanggapannya soal kenaikan harga cabe, Senin 6 November 2023.
BACA JUGA:Berikan Wawasan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
Menurut Siti, cabe bukanlah bahan pokok, meski begitu keluarganya tidak bisa lepas dari cabe. Karena setiap masakan di rumahnya wajib menggunakan cabe.
"Mano nak lemak makan idak besambal, tumisan dak pakai cabe, gulai pindang dak ditambah cabe (Mana enak makan tanpa sambal, tumisan tidak memakai cabe, gulai sambal tidak ditambah cabe)," kata Siti.
Senada dikatakan Rina, warga yang sama. Menurutnya kenaikan harga cabe berdampak pada pengeluaran yang tidak terduga.
BACA JUGA:Pemkab OKU Anggaran Dana Pilkada Rp60 Miliar
Kalau tadinya uang Rp50 ribu sudah bisa beli ikan plus sayuran, dengan melambungnya harga cabe hanya bisa beli ikan saja, karena alokasi untuk sayuran sudah habis untuk membeli cabe.
"Dem sekarang cukup lauk semacam dem, yang penting masih pacak makan. (Sudah sekarang cukup lauk semacam sudah, yang penting masih bisa makan)," tutur Rina.
Sebab dengan tingginya harga beras disusul dengan harga cabe membuat pengeluaran membengkak, sementara penghasilan tidak bertambah.
BACA JUGA:Diguyur Hujan Lebat, Jalan Desa Kasai Longsor
Untuk itu dikatakan Rina, dia mewakili suara emak-emak, berharap ada subsidi dari pemerintah sehingga emak-emak di Lubuklinggau tidak dibuat stress dengan melambungnya sejumlah harga.
"Bentar lagi natal, pasti barang-barang lain bakal ikut naik, pemerintah harus bantu cari solusi atau berikan subsidi harga" katanya.
Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau Medolin Daftar Windu, belum berhasil dikonfirmasi terkait langkah Disperindag dalam menekan harga pasar menjelang Natal dan tahun baru. ***