Elektabilitas Teratas, Teddy Potensi Jadi Calon Kuat Bupati OKU
Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah--Foto: Eco Marleno
BATURAJA - Desakan beberapa kalangan masyarakat terhadap Penjabat (Pj) Bupati OKU, H teddy Meilwansyah untuk mencalonkan diri sebagai Bupati OKU pada Pilkada 2024 bukan isapan jempol belaka.
Itu dibuktikan dari hasil survei dari beberapa lembaga kredibel menunjukkan bahwa elektabilitas Teddy Meilwansyah terus menguat, dengan Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) menempatkannya di posisi teratas.
Survei terbaru LKPI menunjukkan dukungan yang konsisten untuk Teddy Meilwansyah, dengan elektabilitasnya secara statistik unggul signifikan dari kompetitornya.
Uji simulasi juga menegaskan bahwa Teddy Meilwansyah masih mempertahankan kekuatan elektoral yang solid, menjadikannya modal besar untuk maju pada Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.
BACA JUGA:Warga Gunung Ibul Blokir Jalan Padat Karya dan Jalan Sumatera
BACA JUGA:KPU Tegaskan Pilgub Menggunakan APBD Provinsi : Berikut Tahapan Lengkap Pilkada Serentak 2024 !
Uji simulasi semi terbuka didapatkan dukungan Teddy Meilwansyah (45,8 %), Marjito Bachri (14,2 %), Yudi Purna Nugraha (13,3 %).
Kemudian Tarmizi (1,4 %), Tina Malinda (1,1 %), Yenny Elita (0,6 %), Mirdaili ( 0,3 %), Indrawati S (0,3 %), Yoni Risdianto (0,1 %), Imron HS (0,1 %).
Nama calon lainnya (0,0 %) dan massa yang belum menentukan pilihan (22,8 %). Bahkan pada uji simulasi untuk mengetahui kemantapan pemilih dengan mengajukan tiga nama calon bupati, didapatkan Teddy Meilwansyah (47 %).
Kemudian, Marjito Bachri (13,8 %), Yudi Purna Nugraha ( 12 %) dan massa yang belum menetukan pilihan (27,2 %).
Bahkan, pada uji simulasi dua calon, Teddy Meilwanyah sangat konsisten berada di angka lebih dari 58 %
BACA JUGA:Jadikan Bulan Suci Ramadan Momen Pererat Silaturahmi
BACA JUGA:Masyarakat tak Boleh Terpecah karena Konflik Elit Politik
Namun, mayoritas responden masih belum menentukan pilihan (43,8%). Secara statistik, Teddy Meilwansyah unggul 20% lebih dari calon lain, menunjukkan dominasinya dalam persepsi publik.