Cakupan Vaksin PMK di OKU Selatan Capai 100 Persen

Tim Satgas dari Diskannak Kabupaten OKU memberikan suntikan vaksin anti PMK dosis kedua kepada hewan ternak milik masyarakat. Foto : antara--

OKUSELATAN - Cakupan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Sumatera Selatan mencapai 100 persen atau sebanyak 500 ekor hewan ternak yang divaksinasi selama tahun 2023.

"Pemberian vaksin pada sapi tahun lalu mencapai target 100 persen," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Selatan, Parida Ariani di Muaradua, Senin, 12 Februari 2024.

Dia mengatakan, program pemberian vaksin PMK tahap pertama di Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2023 menyasar pada 500 ekor hewan ternak sapi milik masyarakat di wilayah itu sesuai target sasaran.

Dalam pemberian vaksin pihaknya membentuk tim satgas PMK untuk mendatangi sejumlah peternakan hewan mamalia milik masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten OKU Selatan.

BACA JUGA:KPU OKU Distribusikan Logistik Pemilu 2024 ke 9 Kecamatan

BACA JUGA:Peluncuran Sipantaumilu: Inovasi Teknologi Pemantauan Pemilu di Kota Lubuklinggau

Hewan ternak milik masyarakat divaksinasi secara gratis jika memenuhi beberapa syarat antara lain dalam keadaan sehat dan sedang tidak hamil.

Dia menjelaskan pemberian vaksin PMK bagi ternak sapi dan domba sebagai program nasional yang diinstruksikan oleh pemerintah untuk melindungi sektor peternakan dari penyakit menular dan bisa mengancam kesehatan ternak dan manusia.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku yang saat ini menjangkit hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

"Penyuntikan vaksin ini sebagai upaya antisipasi penyebaran PMK meskipun di Kabupaten OKU Selatan hingga saat ini belum ada laporan hewan ternak yang terinfeksi wabah tersebut," ujarnya.

BACA JUGA:Memastikan Hak Pilih di Pemilu 2024, Apa yang Harus Dilakukan Ketika Undangan Tidak Sampai?

BACA JUGA:408 Personel Polres Enim Disebar Amankan Pemilu 2024

Meskipun target vaksinasi telah tercapai, Parida menegaskan pihaknya tetap menerima permintaan vaksinasi dari peternak yang memerlukan layanan ini.

"Untuk vaksinasi tahap kedua dan ketiga, kami masih menunggu suplai obat dari pemerintah pusat," ujarnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan