Produksi PHR Zona 4 Tembus 30 Ribu BOPD, Catat Rekor Tertinggi Sejak 2021

GM PHR Zona 4 Djudjuwanto meninjau salah satu lappangan.-foto:dokumen palpos-

KORANPALPOS.COM - Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 kembali mencatatkan sejarah baru dalam perjalanan sektor hulu migas nasional.

Hingga awal September 2025 ini, PHR Zona 4 berhasil menembus angka produksi minyak 30 ribu barel per hari (BOPD), sebuah pencapaian tertinggi sejak pembentukan Sub Holding Upstream (SHU) Pertamina pada tahun 2021.

Capaian monumental ini menjadi bukti nyata bahwa lapangan minyak mature atau berusia tua yang dikelola secara inovatif dan penuh strategi tetap mampu memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.

BACA JUGA:623 Sertifikat Tanah Program PTSL di Prabumulih Belum Diambil Warga

BACA JUGA: Pembangunan Pabrik CCO di Banyuasin Ditargetkan Groundbreaking Akhir 2025

General Manager PHR Zona 4, Djujuwanto, menegaskan keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari prestasi-prestasi yang lebih besar ke depan.

“Keberhasilan mencapai 30 ribu BOPD ini adalah bukti nyata bahwa dengan kepercayaan, harmonisasi, dan semangat bergerak maju, lapangan tua sekalipun mampu memberi kontribusi besar. Pencapaian ini bukanlah akhir, tetapi awal dari prestasi-prestasi lebih besar yang akan datang,” ungkap Djujuwanto.

Menurut Djujuwanto, pada awal tahun 2025, produksi PHR Zona 4 berada di angka 27.384 BOPD.

BACA JUGA:Prabowo Reshuffle Kabinet Bentuk Kementerian Baru Khusus Haji dan Umrah

BACA JUGA:Membangun Tirta Raja Gemilang, Demi Kemajuan Bumi Sebimbing Sekundang

Melalui kerja keras yang konsisten, strategi pemboran agresif, dan pemanfaatan teknologi baru, angka tersebut terus merangkak naik hingga menembus 30 ribu BOPD.

Kontributor utama peningkatan produksi berasal dari keberhasilan pemboran di beberapa struktur strategis, antara lain lapangan Lembak, lapangan Kemang, lapangan Tapus, lapangan Benuang, lapangan Gunung Kemala, lapangan Karangan, dan lapangan Tanjung Miring Barat.

Keberhasilan pemboran di struktur-struktur ini membuktikan bahwa optimalisasi lapangan mature dengan pendekatan yang tepat mampu menghasilkan tambahan produksi yang signifikan.

BACA JUGA:BPBD Sumsel Kerahkan 4 Helikopter Padamkan Karhutla

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan