BPS Jadikan OKI dan Muara Enim Lokus Perhitungan Inflasi di Sumsel
Kepala BPS Sumsel M Wahyu Yulianto Beraudiensi dengan PJ Bupati OKI, Asmar Wijaya, Kamis, 18 Januari 2024. -Foto : Humas Kominfo OKI-
KAYUAGUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) menjadikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Enim lokus Indeks Harga Konsumen (IHK), untuk perhitungan inflasi 15 Kabupaten di Sumsel.
Kepala BPS Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto mengatakakan, dua kabupaten tersebut merupakan perwakilan dari wilayah rural di Sumsel.
"Jadi nanti, lebih representatif lagi, karena ada perwakilan wilayah perkotaan dan juga pedesaan," jelasnya saat beraudiensi dengan Pj Bupati OKI di Kayuagung, Kamis, 18 Januari 2024.
Ia menambahkan, sebelumnya, perhitungan angka inflasi Sumsel hanya diwakili oleh dua Kota IHK, yakni Kota Palembang dan Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Dampak Banjir, Arus Lalu Lintas dari Jalinteng Babat - Mura Ditutup
BACA JUGA:BPBD Ingatkan Warga OKU Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Mengenai pemilihan Kabupaten OKI sebagai lokus penghitungan IHK, menurut Wahyu karena mewakili wilayah timur Sumsel dan dilintasi oleh tol Trans Sumatera.
"Khusus OKI karena mewakili wilayah timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung serta dilintasi oleh tol trans Sumatera," ungkapnya.
Dikatakannya lagi, terdapat 229 komoditas di OKI yang disurvei diantaranya pengeluaran rumah tangga, seperti makanan dan non-makanan. Selain itu, ada juga obat, pakaian, dan transportasi.
“Di OKI, komoditas beras, bensin, sigaret kretek mesin (SKM), tarif listrik, dan sepeda motor memiliki bobot paling tinggi. Selain itu, ada juga bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, ikan patin, dan daging ayam ras," ujarnya.
BACA JUGA:Harga Cabai di Kabupaten OKU Turun Signifikan
BACA JUGA:Antisipasi Dampak Peralihan Musim, Pemkab OKI Lakukan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan
Sementara Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya berharap, semua stakeholder berkolaborasi bersama menangani inflasi ini, apalagi OKI ditetapkan sebagai lokasi penghitungan IHK.
“Tahun ini Kabupaten OKI masuk perhitungan survei IHK. Oleh karena itu, PR kita bersama untuk menjaga inflasi, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah,” tuturnya.
Lanjutnya,upaya-upaya pemantauan harga dan operasi pasar, turun langsung ke lapangan, dan berkolaborasi bersama stakeholder untuk mengantisipasi naiknya komoditi-komoditi kebutuhan masyarakat.
"Inflasi kuncinya adalah 4K.Menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif,” tutupnya. *