Dapil I DPRD Sumsel Reses di Bank Sumsel Babel : Pertanyakan Penurunan PAD dan Kredit Macet

Reses anggota DPRD Sumsel dapil I di Bank SumselBabel-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM - Selain mengunjungi sekolah dan warga masyarakat.
Pada masa sidang II yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 17 Februari 2025, anggota DPRD Sumsel Dapil I juga menyempatkan diri bersilaturahmi dan berdialog dengan direksi Bank Sumsel Babel (BSB).
Dsini rombongan dapil I yang terdiri dari H. Chairul S. Matdiah, MH (Koordinator), Ir. Romiana Hidayati, Muhammad Toha, S.Ag, Firmansyah Hakim, SH, Abdullah Taufik, SE, M.Sos, dan Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos, diterima oleh Direktur BSB, komisaris dan direksi BSB lainnya.
Dihadapan petinggi BSB, Koordinator Dapil I, Chairul S Matdiah menanyakan prihal kegagalan BSB dalam memenuhi target PAD.
BACA JUGA:Warga Rawang Besar Keluhkan Akses Tertutup Jalan Tol : Sri Sutandi Bantu Perjuangkan
BACA JUGA: Dapil IV DPRD Sumsel Reses di OKUT : Warga Sampaikan Harapan untuk Pembangunan dan Kesejahteraan
"Kami datang untuk menanyakan mengapa laba BPD Sumsel turun, atau tidak sesuai target Rp 800 m, " Ujarnya.
Lebih jauh, politisi Partai Demokrat tersebut juga minta penjelasan terkait pemberitaan yang menyebut kredit macet di BSB itu sudah biasa. "Kenapa hal buruk seperti ink bisa jadi biasa di BSB, " Jelasnya.
Dikatakan Chairul, dirinya mungkin terlihat sedikit cerewet terkait hal ini. Karena, ini menyangkut anggaran pemprov sumsel.dan menjadi kewenangan dewan untuk mengetahuinya.
Sedangkan anggota dapil I lainnya, Muhammad Taufik menanyakan masalah KUR, yang juga banyak macet. Untuk itu, pihaknya ingin mengetahui penyebab banyaknya kredit di BSB yang banyak macet ini.
BACA JUGA:Serap Aspirasi Warga OKU Timur: Meilinda Gelar Dialog di Enam Desa
BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Resmikan Gedung Poli Klinik RSUD : Tingkatkan Layanan dengan Digitalisasi
Menanggapi aspirasi tersebut Direktur Utama (Dirut) Bank Sumsel Babel (BSB) Achmad Syamsudin mengakui, kalau BSB belum bisa mencapai target, dari Rp 800 M, baru sekuat Ro 600 M yang bisa terpenuhi.
Menurut Syamsudin, tahun 2024 adalah masa transisi Pemilukada, ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, suku bunga tinggi, dan dampak El Nino (perubahan cuaca).