2 Siswa SD Tewas Tertimbun Longsor

Reporter: Romi |

Editor: Dahlia |

Jumat , 24 Jan 2025 - 20:33

Warga mengevakuasi jasad korban tertimbun longsor di OKU Timur.-Foto : ANTARA -

KORANPALPOS.COM - Tragedi memilukan terjadi di Desa Mendah, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, pada Kamis (23/1) sore.

Dua siswa Sekolah Dasar, Yuda Adi Pratama (12) dan Candra Pratama (11), tewas tertimbun longsoran tanah saat bermain di pinggir sungai dekat lokasi kejadian.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Timur, Budi Widiyanto, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.

Peristiwa berawal ketika kedua korban, bersama seorang teman lainnya yang selamat, bermain di pinggir sungai sambil menggali pasir hingga kedalaman satu meter.

Budi menjelaskan bahwa ketiga bocah tersebut menggali pasir di tepian sungai dan kemudian bermain perosotan di atas tebing.

Namun, tanpa disadari, tanah di tebing tersebut tidak stabil dan tiba-tiba longsor, menimbun ketiganya.

“Dua korban, Yuda dan Candra, tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun tanah, sementara satu teman mereka berhasil selamat,” ujar Budi.

Warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut segera melaporkan insiden kepada BPBD OKU Timur.

Bersama warga, petugas melakukan proses pencarian dengan menggali tanah di lokasi longsoran.

Kedua korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah tertimbun tanah sedalam sekitar satu meter.

2 siswa sd tewas tertimbun longsor                             koranpalpos.com - tragedi memilukan terjadi di desa mendah, kabupaten ogan komering ulu (oku) timur, sumatera selatan, pada kamis (23/1) sore.
dua siswa sekolah dasar, yuda adi pratama (12) dan candra pratama (11), tewas tertimbun longsoran tanah saat bermain di pinggir sungai dekat lokasi kejadian.
kepala bidang kedaruratan dan logistik badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) oku timur, budi widiyanto, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 wib.
peristiwa berawal ketika kedua korban, bersama seorang teman lainnya yang selamat, bermain di pinggir sungai sambil menggali pasir hingga kedalaman satu meter.
baca juga:dipicu utang, pria di ogan ini kena bacok : pelaku masih diburu polisi !
baca juga:3 hari tenggelam : jasad bocah sd ditemukan sejauh 1,5 km !
budi menjelaskan bahwa ketiga bocah tersebut menggali pasir di tepian sungai dan kemudian bermain perosotan di atas tebing.
namun, tanpa disadari, tanah di tebing tersebut tidak stabil dan tiba-tiba longsor, menimbun ketiganya.
“dua korban, yuda dan candra, tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun tanah, sementara satu teman mereka berhasil selamat,” ujar budi.
warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut segera melaporkan insiden kepada bpbd oku timur.
baca juga:truk tronton tabrak sepeda listrik : pengendara tewas di tempat !
baca juga:transaksi di lubuklinggau : warga rejang lebong dan muratara diciduk satres narkoba
bersama warga, petugas melakukan proses pencarian dengan menggali tanah di lokasi longsoran. 
kedua korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah tertimbun tanah sedalam sekitar satu meter.
setelah ditemukan, jasad kedua korban langsung dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
duka mendalam menyelimuti keluarga dan masyarakat desa mendah atas kejadian tersebut.
baca juga:kejati sumsel tetapkan mantan sekda kota palembang tersangka : kasus penjualan aset !
baca juga:residivis baru bebas tusuk kadus di banyuasin hingga tewas, ini kronologinya !
sebagai langkah antisipasi, bpbd oku timur bersama pemerintah desa setempat segera memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi kejadian.
tujuannya adalah mencegah masyarakat, terutama anak-anak, beraktivitas di lokasi yang rawan longsor.
“kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di area tersebut, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini, karena kondisi tanah menjadi lebih mudah longsor,” tegas budi.
peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di lingkungan yang berpotensi berbahaya, seperti sungai, tebing, atau area rawan longsor.
longsor yang terjadi kemungkinan besar dipicu oleh tanah yang labil akibat curah hujan tinggi belakangan ini, yang menyebabkan struktur tanah menjadi rentan.
bpbd juga mengingatkan bahwa kejadian serupa bisa saja terulang apabila masyarakat tidak waspada dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
“musim penghujan meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor, sehingga penting untuk menghindari area-area yang rawan,” tambah budi.
dalam upaya mencegah tragedi serupa, pemerintah desa diharapkan berperan aktif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya di sekitar lingkungan mereka. 
selain itu, penting pula membangun fasilitas bermain yang lebih aman bagi anak-anak di wilayah tersebut.
“pencegahan adalah tanggung jawab bersama. dengan adanya rambu peringatan dan edukasi kepada warga, diharapkan tidak ada lagi korban jiwa akibat bencana seperti ini,” ujar budi.
kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat desa mendah.
warga desa turut berbondong-bondong membantu proses pencarian hingga pemakaman.
solidaritas dan doa bersama juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada kedua korban.
kejadian ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana alam, terutama di kawasan yang rawan seperti tepi sungai dan daerah berbukit. 
pemerintah daerah bersama bpbd diharapkan terus melakukan pemantauan dan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan lingkungan menjadi lebih aman bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang kerap menjadikan alam sebagai tempat bermain mereka. (ant)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 25 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan