Sumsel Siap Launching Ekspor Perdana Kopi ke Australia dan Malaysia

Sumsel Siap Launching Ekspor Perdana Kopi ke Australia dan Malaysia.-Foto: Istimewa-

KORANPALPOS.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E., bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumsel dan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, akan segera meluncurkan ekspor perdana kopi asal Sumsel ke Australia dan Malaysia.

Langkah ini menjadi momen penting bagi Sumsel sebagai salah satu produsen kopi terbesar di Indonesia.

Ekspor perdana ini dijadwalkan berlangsung melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang pada 20 Januari 2025.

Dalam konferensi pers bersama awak media di Kantor OJK Sumsel, Selasa (14/1/2025), Pj Gubernur Elen Setiadi menyampaikan antusiasmenya terhadap potensi besar kopi Sumsel di pasar internasional.

BACA JUGA:Masih Ada yang Jual LPG 3 Kg Melebihi HET : Siap-siap Satgas Beraksi !

BACA JUGA:DPRD Sumsel Tetapkan HDCU Gubernur dan Wagub Terpilih Periode 2025-2030

“Ekspor perdana akan dilakukan dengan volume sebesar 19,5 ton kopi jenis Arabica grade 1 asal Semendo, Muara Enim, dan jenis Robusta grade 1 asal Pagaralam ke Australia. Selain itu, 39,6 ton kopi green bean jenis Robusta grade 4 asal Pagaralam akan dikirimkan ke Malaysia,” ujar Elen.

Sumatera Selatan dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia.

Dengan kualitas cita rasa kopi yang khas, kopi Sumsel telah menarik minat negara-negara seperti Australia, Malaysia, dan bahkan berpotensi merambah pasar baru seperti Dubai.

BACA JUGA:Target Presiden Prabowo: Banyuasin Jadi Penopang Utama Swasembada Pangan

BACA JUGA:IKADI Diharapkan Aktif Dalam Pembangunan Mental Spiritual Masyarakat

Elen menjelaskan, ekspor kopi ini diharapkan dapat membentuk ekosistem terintegrasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan memotivasi para petani kopi di Sumsel untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen mereka.

“Ini sudah menjadi tugas kita. Kami sudah melapor kepada Bapak Menteri Koordinator Bidang Pangan terkait produktivitas kopi yang saat ini relatif menurun. Hal ini karena banyak tanaman kopi yang sudah tua dan memerlukan replanting. Kita akan fokus pada upaya replanting dan dukungan kepada petani, termasuk penyediaan pupuk NPK agar hasil produksi lebih baik,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan