Masih Ada yang Jual LPG 3 Kg Melebihi HET : Siap-siap Satgas Beraksi !
Pasokan dan penyediaan gas elpiji 3 kg. -Foto : Disway-
KORANPALPOS.COM – Menyusul keputusan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) elpiji (LPG) 3 kilogram (Kg) di Sumsel dari kisaran Rp 15 ribu pertabung menjadi Rp 18.500 pertabung, Pemprov Sumsel menekankan Satgas Pengawas untuk melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi LPG 3 Kilogram.
Pemprov Sumsel sendiri mengklaim bahwa HET LPG 3 kg di Sumsel terendah dibanding dengan HET LPG 3 Kg di wilayah lain seperti di Lampung Rp 20.000 dan Bengkulu Rp 19.000 pertabung.
Sedangkan HET di Bangka Belitung dan Jambi masih dalam proses penyesuaian dan diperkirakan akan lebih tinggi.
Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Candra, menyatakan bahwa pengawasan HET ini akan dilakukan oleh satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, PT Pertamina, dan Hiswana Migas.
BACA JUGA:DPRD Sumsel Tetapkan HDCU Gubernur dan Wagub Terpilih Periode 2025-2030
BACA JUGA:Dorong Sumsel Menjadi Andalan Program Swasembada Pangan 2027
"Satgas diharapkan bisa menjaga pasokan dan penyaluran distribusi gas bersubsidi ini agar tepat sasaran, harga, kualitas, dan kuantitasnya terjaga," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah warga masyarakat Sumsel mengeluhkan harga LPG 3 Kg yang dijual secara eceran melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga LPG 3 Kg dijual dengan kisaran harga antara Rp 19.000 hingga Rp 25.000 per tabung, sementara HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah adalah Rp 18.500 per tabung.
Keluhan datang dari berbagai kalangan masyarakat, terutama yang tergolong ekonomi menengah ke bawah, yang sangat bergantung pada LPG 3 Kg sebagai bahan bakar utama untuk kebutuhan rumah tangga.
BACA JUGA:Amanda Pakai Hijab di 1 Imam 2 Makmum
Salah seorang warga Ilir Timur II Palembang, Dini, mengungkapkan kekecewaannya atas harga yang terus melonjak.
"Saya merasa dirugikan, harga yang seharusnya Rp 18.500 malah dijual lebih mahal hingga Rp 22 ribu pertabung. Padahal, LPG ini sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya, Selasa (14/1).