DPR Nilai Mutasi 300 Pati TNI Penyegaran Organisasi
Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini di Kompleks Parlemen, Jakarta.-Foto: Antara-
KORANPALPOS.COM - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menilai mutasi dan rotasi 300 perwira tinggi (pati) TNI sebagai langkah strategis sebagai penyegaran organisasi dalam tubuh TNI.
"Sebagai anggota Komisi I DPR RI melihat hal ini sebagai langkah positif sebagai bagian dari penyegaran organisasi dalam TNI itu sendiri," kata Amelia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Mutasi tersebut, kata dia, juga dapat menjadi langkah strategis TNI dalam memperkuat pondasi pertahanan negara
"Kami melihat mutasi ini menjadi langkah strategis TNI dalam membangun pondasi pertahanan negara. Dan kami melihat ini sesuatu yang wajar. Terlihat besar karena mutasi dilakukan di tiga matra yaitu angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," ujarnya.
BACA JUGA:Kisruh Dualisme PMI : Jusuf Kalla vs Agung Laksono, Siapa yang Berhak Memimpin ?
BACA JUGA:Ketua DPR : Anggaran Negara Harus Digunakan untuk Rakyat !
Menurut dia, penempatan ratusan perwira TNI dalam jabatan strategis merupakan langkah positif yang telah dipertimbangkan secara matang sebab penempatan para perwira TNI di posisi tertentu disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan visi jangka panjang.
"Kami sangat percaya dan yakin TNI, dalam hal ini Panglima TNI, menempatkan perwira-perwira terbaiknya dalam jabatan atau posisi strategis sudah melewati berbagai penilaian dan pertimbangan matang," ucapnya.
Selain itu, dia memandang mutasi dan rotasi perwira tinggi TNI juga menjadi upaya konsolidasi demi penyesuaian dengan sejumlah program strategis pemerintah dalam bidang pertahanan.
"Karena ini merupakan langkah konsolidasi oleh TNI guna menyesuaikan dengan program pemerintah yang sesuai dengan visi dan kebijakan strategis presiden sebagai Panglima Tertinggi TNI, serta postur pertahanan negara," tuturnya.
BACA JUGA:Presiden Serahkan DIPA-TKD 2025 : Luncurkan e-Katalog Versi 6.0 !
Dia menilai TNI memerlukan langkah adaptif dalam merespons situasi global, utamanya terkait dengan kondisi dan tantangan keamanan yang dihadapi TNI.
"Menghadapi tantangan perubahan lanskap geopolitik dan geostrategis yang bisa berubah setiap saat. Karena selain menghadapi dinamika global, persoalan kawasan seperti soal LCS, perbatasan darat dan laut serta potensi keamanan lainnya menjadi tantangan yang dihadapi oleh TNI ke depannya," katanya.