Diduga Mencabuli Anak di Bawah Umur : Pria Paruh Baya Tewas Diamuk Massa !

Reporter: Romi |

Editor: Dahlia |

Sabtu , 07 Dec 2024 - 16:49

Pria paruh baya diamuk massa.-Foto : Istimewa-

KORANPALPOS.COM – Peristiwa tragis terjadi di Jalan Sukabangun 2, Kompleks Perumahan Griya Buana RT 90, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, pada Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

Seorang pria paruh baya berinisial Sug (52) tewas setelah menjadi sasaran amuk massa.

Warga menduga pria yang juga dikenal sebagai Gareng ini melakukan tindakan asusila terhadap seorang anak perempuan berinisial B (10).

Kapolsek Sukarami, Kompol Alex Andriyan, membenarkan kejadian ini.

Ia menjelaskan bahwa insiden bermula dari laporan korban kepada orang tuanya.

Berdasarkan keterangan yang diterima, sekitar satu minggu sebelumnya, korban B diajak oleh pelaku ke toilet masjid yang berada tidak jauh dari rumah korban.

"Korban B menyebutkan bahwa pelaku menyuruhnya membuka celana, sementara pelaku juga melakukan hal yang sama. Pelaku diduga sempat melakukan tindakan tidak pantas terhadap korban," jelas Kompol Alex.

Tidak hanya itu, korban juga mengaku bahwa pelaku mencoba melakukan perbuatan lebih jauh.

Merasa terancam, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

diduga mencabuli anak di bawah umur : pria paruh baya tewas diamuk massa !                            koranpalpos.com – peristiwa tragis terjadi di jalan sukabangun 2, kompleks perumahan griya buana rt 90, kelurahan sukajaya, kecamatan sukarami, palembang, pada jumat (6/12/2024) sekitar pukul 14.00 wib.
seorang pria paruh baya berinisial sug (52) tewas setelah menjadi sasaran amuk massa.
warga menduga pria yang juga dikenal sebagai gareng ini melakukan tindakan asusila terhadap seorang anak perempuan berinisial b (10).
baca juga:kebakaran hebat di lorong sungai aur palembang : 3 rumah dan bedeng 8 pintu ludes !
baca juga:kpk terbitkan dpo terbaru harun masiku: tampilkan foto dan ciri- ciri baru !
kapolsek sukarami, kompol alex andriyan, membenarkan kejadian ini.
ia menjelaskan bahwa insiden bermula dari laporan korban kepada orang tuanya.
berdasarkan keterangan yang diterima, sekitar satu minggu sebelumnya, korban b diajak oleh pelaku ke toilet masjid yang berada tidak jauh dari rumah korban.
baca juga:polisi tangkap pelaku pembunuhan wanita di pinggir kali cisadane : terungkap motif sakit hati !
baca juga:warga sukarami sekayu geger : pria ditemukan tergantung di pohon mangga !
"korban b menyebutkan bahwa pelaku menyuruhnya membuka celana, sementara pelaku juga melakukan hal yang sama. pelaku diduga sempat melakukan tindakan tidak pantas terhadap korban," jelas kompol alex.
tidak hanya itu, korban juga mengaku bahwa pelaku mencoba melakukan perbuatan lebih jauh.
merasa terancam, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya.
baca juga:alhamdulillah ! dua pelajar putri yang ditemukan di yogyakarta sudah pulang ke rumah 
baca juga:polres oku ungkap modus kasus pelecehan seksual 10 siswi sekolah dasar
pada jumat siang, ayah korban bertemu dengan pelaku di sekitar lokasi kejadian.
pertemuan ini memicu cekcok antara keduanya. suasana semakin memanas ketika warga sekitar yang mengetahui kabar ini berkumpul di lokasi.
keributan akhirnya berubah menjadi amuk massa.
baca juga:perahu tenggelam di muaraenim : 4 orang selamat, 1 orang berhasil ditemukan dalam kondisi begini ! 
baca juga:gagal berhubungan intim dalam truk : sopir aniaya pacar hingga babak belur, ini tampang orangnya !
kapolsek sukarami menjelaskan bahwa massa yang sudah tersulut emosi langsung menghajar pelaku hingga babak belur.
sugiman sempat diikat oleh warga sebelum akhirnya polisi tiba di lokasi.
"ketika kami menerima laporan dari warga sekitar pukul 14.30 wib, anggota reskrim segera menuju lokasi. namun, saat tiba di sana, kondisi sudah sangat ramai, dan pelaku ditemukan dalam keadaan terluka parah dengan tangan terikat," ujar alex.
polisi segera membawa pelaku ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
sayangnya, nyawa sugiman tidak tertolong akibat luka-luka serius yang dideritanya.
kapolsek sukarami menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga.
ia mengingatkan bahwa semua tindakan kriminal harus diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.
"kami memahami emosi masyarakat, terutama mengingat dugaan kasus ini melibatkan anak di bawah umur. namun, kami mengimbau warga untuk tidak mengambil tindakan sendiri yang justru melanggar hukum," tegasnya.
pihak kepolisian kini terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oleh sugiman.
di sisi lain, polisi juga akan menyelidiki keterlibatan pihak-pihak yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
insiden ini menyisakan duka dan keprihatinan di kalangan warga sekitar.
salah satu warga, rahmat (34), mengaku bahwa emosi massa tidak bisa terbendung setelah mendengar kabar tentang tindakan pelaku.
"kami semua marah. ini soal anak-anak. semua orang tua di sini pasti tidak bisa terima kalau ada kejadian seperti ini," ujarnya.
namun, beberapa tokoh masyarakat menyayangkan tindakan pengeroyokan tersebut.
mereka menilai bahwa tindakan main hakim sendiri bukan solusi yang tepat, apalagi jika dugaan terhadap pelaku belum terbukti secara hukum.
"tindakan main hakim sendiri bisa menciptakan masalah baru. sebaiknya kita menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib," ujar seorang tokoh agama setempat yang enggan disebutkan namanya.
jenazah sugiman telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
sementara itu, polisi terus menggali informasi dari saksi-saksi, termasuk orang tua korban dan warga yang berada di lokasi kejadian.
"kami berupaya memastikan semua fakta diungkap dengan jelas. tindakan kriminal, baik yang dilakukan pelaku maupun warga yang terlibat dalam pengeroyokan, akan diproses sesuai hukum," kata kompol alex.
polisi juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan kejadian serupa ke pihak berwajib tanpa melakukan tindakan sendiri.
kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, termasuk masyarakat dan aparat penegak hukum.
di satu sisi, peristiwa ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari tindakan asusila terhadap anak-anak.
namun, di sisi lain, tindakan main hakim sendiri juga menimbulkan konsekuensi yang tidak kalah serius.
tokoh masyarakat di wilayah sukarami berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"kita harus bersatu untuk melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan, tetapi tetap mengedepankan hukum dalam mencari keadilan," ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi perhatian besar bagi masyarakat palembang secara umum.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 8 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan