Kelereng : Permainan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu
Dengan bola berwarna-warni, kelereng bukan sekadar permainan, tetapi simbol persahabatan, kompetisi sehat, dan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu-Foto: instagram@batoejadoel-
UNIK,KORANPALPOS.COM - Kelereng, sebuah permainan yang sudah ada sejak zaman dulu, tetap mempertahankan daya tariknya di kalangan anak-anak, meski dunia telah berubah dengan hadirnya berbagai permainan digital modern.
Permainan sederhana ini, yang menggunakan bola kecil berwarna-warni, masih sering terlihat di halaman rumah, sekolah, bahkan di berbagai tempat umum di Indonesia.
Tak hanya menguji keterampilan dan strategi, kelereng juga sarat dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang menjadikannya bagian penting dari warisan permainan tradisional Indonesia.
Kelereng diyakini berasal dari Mesir kuno, sekitar 5000 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Desa Lais Musi Banyuasin : Perjalanan dari Talang Menjadi Desa yang Mandiri !
Bola kecil yang terbuat dari tanah liat ini digunakan sebagai alat permainan bagi anak-anak. Seiring berjalannya waktu, permainan kelereng menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Di tanah air, kelereng sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda dan semakin populer di kalangan anak-anak Indonesia sejak dekade 1980-an hingga 1990-an.
Pada awalnya, kelereng terbuat dari bahan-bahan alami, seperti batu, tanah liat, dan kaca.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kelereng yang terbuat dari kaca menjadi yang paling banyak dicari.
BACA JUGA:Mainan Ular Tangga Zaman Dulu : Nostalgia Permainan Sederhana yang Mendunia
Kelereng dengan berbagai ukuran dan warna ini sering dijual di pasar-pasar tradisional dan toko mainan.
Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi ajang pertemuan sosial antar teman, yang mengajarkan nilai-nilai persahabatan dan sportivitas.