Waspadai Neuralgia Trigeminal Bila Kerap Nyeri di Wajah
Ilustrasi nyeri wajah.-Foto : Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Dokter Spesialis Saraf/Neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta dr Astryanovita SpS mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit neuralgia trigeminal bila kerap merasakan nyeri di wajah.
Neuralgia trigeminal merupakan gangguan saraf kronis yang menyebabkan nyeri hebat di wajah.
Nyeri ini berasal dari saraf trigeminal, saraf sensorik utama di wajah yang mengirimkan impuls sentuhan, rasa sakit, tekanan, dan suhu ke otak.
"Kalau ada nyeri di wajah yang menyebar, bisa masuk tiba-tiba, sakit sekali, tajam, dan kadang seperti ada perasaan tertusuk atau terbakar, dan intensitasnya berupa nyeri hebat, dan biasanya mengenai satu sisi wajah," kata Astryanovita melalui gelar wicara kesehatan saraf yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.
BACA JUGA:H-10 Seleksi SKD CPNS 2024 : Jangan Sampai Tak Boleh Masuk Karena Hal Ini !
BACA JUGA:Serangan Udara Israel di Gaza : 14 Warga Palestina Tewas dan Banyak yang Terluka !
Astrya menjelaskan, rasa sakit yang ditimbulkan oleh gangguan ini bisa timbul secara spontan, ataupun dipicu dengan aktivitas sehari-hari seperti makan, mencuci muka, dan menggosok gigi.
Ia juga mengungkapkan, terdapat penyakit lainnya yang memiliki gejala serupa, di antaranya seperti sakit yang ditimbulkan oleh kelainan susunan gigi atau sinus.
Oleh karenanya, Astrya menganjurkan kepada para penderita gejala tersebut untuk segera berobat dan berkonsultasi kepada dokter, sehingga gangguan tersebut bisa segera teratasi.
Salah satu upaya pendeteksian awalnya bisa dengan menggunakan teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) wajah.
BACA JUGA:Memorabilia Uang Rupiah Pecahan Rp10.000 Tahun 2005
BACA JUGA:Ini 8 Tips dan Trik Jitu agar Sukses Tes SKB CPNS 2024 : Siap-siap Lulus CPNS 2024!
"Kenapa harus dengan MRI?, Karena kita bisa mengetahui penyebab neuralgia trigeminal, ada tiga tipe penyebab penyakit ini," ujarnya.
Astrya memaparkan ketiga tipe tersebut adalah tipe klasik, atau gangguan neuralgia trigeminal yang disebabkan oleh tekanan pembuluh darah, kemudian sekunder, yang diakibatkan oleh penyakit lain yang mendasarinya, serta tipe ideopatik atau tidak ada penyebabnya.