Pengamat Politik Sebut ESP Bakal Gerus Suara Matahati di Ogan Ilir : Ini Alasannya !
Eddy Santana Putra dan Riezky Aprilia yang mengubah peta politik Sumatera Selatan di pilkada serentak 2024-Foto : Dokumen Palpos-
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Dengan waktu Pilkada 2024 yang semakin mendekat, kehadiran Eddy Santana Putra (ESP) sebagai calon gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) memicu perubahan signifikan dalam peta politik provinsi ini.
Menurut para pengamat, kemunculan ESP diprediksi akan membawa dampak negatif bagi pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati), terutama di Kabupaten Ogan Ilir, yang merupakan basis kekuatan kedua calon tersebut.
Eddy Santana Putra, yang dikenal sebagai mantan Walikota Palembang selama dua periode, adalah putra daerah Ogan Ilir.
BACA JUGA:KPU Sebut Koalisi yang Ingin Cabut Dukungan Harus Beri Surat Tertulis
BACA JUGA:KPU Laporkan Perkembangan Pilkada 2024 kepada Presiden
Nama besarnya dan pengaruh keluarga yang kuat di daerah tersebut diyakini akan menjadi tantangan besar bagi Matahati.
Adriansyah MSi, seorang pengamat politik Sumsel, mengungkapkan bahwa dukungan masyarakat Ogan Ilir terhadap ESP tetap kuat, dan ini diperkirakan akan menggerus suara Matahati di wilayah tersebut.
“Dukungan masyarakat Ogan Ilir kepada ESP masih begitu besar, sehingga diprediksi akan menggerus suara MY. Ini tentu sangat merugikan MY,” jelas Adriansyah kepada wartawan di Palembang.
BACA JUGA:Pilkada Empat Lawang Makin Memanas : KPU Kembalikan Berkas Pendaftaran HBA-Henny !
BACA JUGA: Pilkada Musi Rawas 2024 : Persaingan Unik Antarkerabat, Ratna Mahmud Vs Suwarti !
Menurut Adriansyah, selain mempengaruhi suara MY di Ogan Ilir, kehadiran ESP juga berpotensi membawa dukungan dari akar rumput Partai Gerindra, yang dikenal militan.
ESP yang lebih lama terlibat dengan Partai Gerindra dibandingkan MY, yang baru-baru ini dikenal di kalangan akar rumput Gerindra, diperkirakan akan mendapatkan dukungan yang lebih besar.
“Saya kira akar rumput Partai Gerindra akan lebih banyak yang mendukung dan memilih ESP. Mereka sudah jauh lebih mengenal ESP yang sudah berjuang lebih dari lima tahun,” papar Adriansyah, yang juga Direktur Sriwijaya Poltrack Institute.
BACA JUGA:HBA Vs Joncik di Pilkada Empat Lawang 2024 : Diprediksi Bakal Sengit !