Waspada Banjir yang Mengintai

--

Setelah melakukan pemetaan lanjutnya, menyiakan pompa-pompa hisap di setiap titik banjir yang telah dipetakkan tersebut. Kemudian upaya lainnya  mengefektifkan fungsi kolam retensi sebagai penampung rembatan air.

“Karena kalau kita lihat, keberadaan kolam retensi saat ini belum begitu berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu segeralah dilakukan normalisasi sehingga tidak lagi terjadi di kawasan dekat kolam retensi justru terjadi banjir

Terakhir lanjut Idham, sosialisasi melibatkan dan mengingatkan masyarakat harus juga dilakukan.

“Mungkin dengan cara mengeluarkan sejenis sosialisasi atau maklumat melalui Camat, Lurah dan RT RW, untuk mengingatkan warga akan segera bersiap menghadapi musim hujan untuk bergotong royong dimulai dari perkampungan. Termasuk mencegah warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ucapnya. 

Sementara itu, PJ Walikota Ratu Dewa bergerak cepat meninjau beberapa titik lokasi yang rawan tergenang air serta berpotensi banjir. Ia pun langsung mengerahkan petugas, Senin (20/11).

Mengenakan sepatu boot dan berpayung, Ratu Dewa berjalan kaki memastikan bahwa petugas langsung membersihkan sumbatan-sumbatan pada drainase ataupun parit-parit di Jalan Sultan M Mansyur, kawasan di Jalan Lunjuk Jaya dan daerah lainya.

Dari pantauan di lokasi, ketinggian air bahkan sempat mencapai lutut orang dewasa. Namun kini genangan air terpantau telah surut kembali setelah sumbatan-sumbatan yang ada telah dibersihkan petugas."Pada pagi hari ini karena curah hujan begitu tinggi, saya langsung monitor dan tinjau langsung ke lapangan," ujar PJ Walikota Palembang Ratu Dewa.

Disampaikanya bahwa memang ada beberapa titik yang terjadi genangan air, seperti di Jalan Sultan Mansyur, Sako, daerah Sekip dan Jalan Lunjuk.

"Saya lihat juga banyak terjadi sumbatan sumbatan, termasuk sampah segera diturunkan karena kita dari awal sudah antisipasi telah ada pembagian zona dari PUPR dan Insyaallah ini cepat kita atasi, mudah mudahan curah hujan cepat reda dan bisa normal kembali," ujarnya.

Saat meninjau lokasi, pria kelahiran 17 Agustus 1969 ini juga terlihat beberapa kali berdialog dengan warga. Mendengerkan keluh kesah dan aspirasi masyarakat.

Selanjutnya ia mengimbau agar warga bisa disiplin membuang sampah pada tempatnya, karena berpengaruh terharap adanya potensi banjir di musim hujan.

"Sampahnya jangan dibuang di sungai, parit, termasuk di drainase-drainase. karena ini akan menjadi masalah dan air tidak lancar mengalir," tutupnya.

Sedangkan Kepala Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang, Ir Akhmad Bastari menjelaskan, untuk melakukan normalisasi 21 anak sungai yang telah didata tersebut, pihaknya berupaya melakukannya secara bertahap sesuai skala prioritas karena terbatasnya dana.

“Untuk menata satu sungai saja, membutuhkan anggaran sekitar Rp 400 miliar. Anak sungai yang paling parah pendangkalannya segera dilakukan normalisasi, sedangkan yang pendangkalan sedang dilakukan pembersihan dan pengerukan ringan,” tukasnya. Dari pantauan di website Stasiun Klimatologi BMKG Sumsel, intensitas curah hujan di Kota Palembang beberapa hari ini relative tinggi dan lebat. (rob/ika/nik/tim)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan