Mendagri Minta Pemda tak Terlena Meski Inflasi Terkendali

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Penanggulangan Tuberculosis di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (10/6/2024)--Foto: Antara

JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) jangan terlena meski inflasi secara nasional terkendali sebesar 2,84 persen per Mei 2024.

Hal ini mengingat kondisi inflasi di masing-masing daerah masih beragam, bahkan ada yang di atas rerata nasional.

"Tapi, angka nasional ini kita juga jangan terlalu euforia, karena angka ini tidak menggambarkan kesamaan di tingkat lokal," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Dia mengungkapkan 10 daerah yang angka inflasinya tinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 9 Juni 2024.

BACA JUGA:MPR RI Usulkan Tambahan Anggaran Rp251 Miliar

BACA JUGA:KPU Sebut Batas Usia yang Digunakan Masih Mengacu Tanggal Penetapan

Di tingkat provinsi, daerah tersebut yakni Papua Tengah, Gorontalo, Papua Barat, Riau, Sumatera Utara, Papua Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.

Kemudian, di tingkat kabupaten, yakni Nabire, Minahasa Selatan, Kampar, Gorontalo, Minahasa Utara, Tolitoli, Pasaman Barat, Karo, Labuhanbatu, dan Aceh Tengah.

Sementara di tingkat kota, yaitu Ambon, Padangsidimpuan, Sibolga, Medan, Dumai, Pematangsiantar, Batam, Bukittinggi, Tual, dan Padang.

Tito mengimbau kepala daerah yang angka inflasinya masih tinggi dapat lebih bekerja keras dalam melakukan pengendalian. Dirinya menekankan kepala daerah agar mampu menemukan penyebab tingginya inflasi, apakah dari aspek suplai atau distribusi barang.

Dirinya pun menyebutkan sejumlah komoditas yang perlu diwaspadai Pemda seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang merah.

BACA JUGA:Said Iqbal : IQ Prabowo Setara dengan Einstein

BACA JUGA:Dewan Pers Buka Saluran Pengaduan Kasus Pemerasan Oknum Wartawan !

“Ini perlu mungkin saya kira pantau strategi dari Kementan, atau dari daerah-daerah, bagaimana untuk mendongkrak produksi bawang merah di tempat-tempat yang selalu minus atau defisit,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan