Kolaborasi Strategis PTPN I dan SGN: Menuju Swasembada Gula dengan Produksi 4,2 Juta Ton

Kolaborasi PTPN I dan PT SGN-Foto: Istimewa-

Beberapa poin yang disampaikan Irma antara lain, bahwa saat ini pihaknya sudah mulai melakukan panen tebu di dua unit kerja, yakni di Cinta Manis (Sumsel) dan Bunga Mayang (Lampung).

Berdasarkan taksasi (perkiraan lapangan) pada Bulan Maret 2024, produktivitas tebu di dua unit kerja ini rata-rata 64,6 ton per hektare dengan harapan rendemen minimal 7.0 persen.

BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Desa Epil : Sempat Dijuluki Daerah 'Texas', Kini Berdiri Masjid Paling Indah di Sumsel

BACA JUGA:Jokowi Telpon Menteri PUPR : Minta Ruangan RSUD Sobirin Ditambah !

“Dari angka takmar (taksasi bulan Maret) kami optimistis tahun ini PT BCN akan memproduksi 1,1—1,3 juta ton tebu siap giling. Dari data itu, kami tertantang untuk mencalai laba di angka Rp65 miliar,” katanya.

Tentang proyeksi Kebun Tebu Giling (KTG) 2024-2025, Irma menyatakan siap mengakselerasi kinerja dengan dukungan pemegang saham.

Secara potensi, sumber daya, infrastruktur, dan bahan pendukung, KTG 2024-2025 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Beberapa aspek yang disebut irma antara lain komposisi tanaman tebu antara tanaman baru PC ( Plant Cane) dengan ratoon (tunas lanjuta) sudah mulai mendekati ideal.

Demikian juga dengan infrastruktur, terutama  water management systen (manajemen tata kelola penggunaan air) untuk mengantisipasi kekeringan.

Kedua unit kerja PT BCN memiliki lebih dari 457 titik embung penampungan air yang dapat mengairi tanaman secara normal seluas 19 ribu hektare.

“Kami mempunyai  457 embung di dua Unit ini. Dengan demikian, kalau terjadi kekeringan ekstrem bisa mencukupi kebutuah  pengairan. Demikian juga dengan dukungan BoD PTPN I dan pemegang saham yang terus mensupport kebutuhan pemenuhan modal kerja untuk pelaksanaan operasional sehingga bisa sesuai SOP dan mengikuti kultur teknisnya. Kami  optimistis tahun depan akan lebih baik,” kata dia.

Hal senada disampaikan Wiyoso saat menyampaikan sambutannya.

SEVP Operation Regional 7 ini mengatakan, secara kebutuhan dua kebun tebu yang dikelola BCN saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa tahun sebelumnya.

Misalnya, pemenuhan kebutuhan jumlah pupuk yang diaplikasikan tahun 2024 ini dengan dosis dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Demikian juga dengan infrastruktur lain seperti alat berat, mekanisasi panen, sarana pendukung produksi, sudah sangat memadai untuk segera mencetak prestasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan