Mengapa Sebagian Orang Melayu Ogah Makan Ikan Patin ? Berikut Legenda dan Asal Usul Ikan Patin !

--

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Ikan patin adalah salah satu jenis ikan sungai atau air tawar yang memiliki bentuk unik.

Tubuhnya memanjang sedikit memipih, berwarna putih perak dengan punggung kebiru-biruan, tidak bersisik, dan mulutnya kecil dengan 2-4 pasang sungut sebagai alat peraba.

Ikan patin dikenal hidup di dasar sungai dan lebih aktif mencari makan pada malam hari.

BACA JUGA:Di Balik Keindahan dan Pesona Danau Ranau di OKU Selatan: Tersimpan Mitos, Legenda, dan Fakta Ilmiah !

BACA JUGA: Kisah Kecantikan Dayang Torek dan Ulak Lebar : Legenda dan Asal Mula Nama Kota Lubuklinggau !

Provinsi Riau, Indonesia, adalah salah satu daerah yang dikenal memiliki populasi ikan patin yang melimpah.

Ikan ini terutama ditemukan di daerah aliran Sungai Indragiri, Sungai Siak, Sungai Kampar, dan Sungai Rokan. Ikan patin asli dari sungai ini memiliki aroma khas, ukuran yang lebih panjang, dan berat yang lebih besar.

Pada era 1970-an hingga 1980-an, masyarakat Riau masih sering menjumpai ikan patin yang panjangnya lebih dari satu meter.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan : Legenda Linggau dan Dayang Torek !

BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Bayung Lencir Muba : Berpotensi Mendunia dengan Cadangan Minyak Terbesar ke-4 di Dunia !

Namun, dalam sepuluh tahun terakhir, budidaya ikan patin mulai marak di Riau. Sayangnya, ikan patin hasil budidaya berbeda dari ikan asli sungai.

Ukurannya lebih pendek dan lebih ringan, rata-rata hanya sepanjang 25-50 cm dengan berat kurang dari satu kilogram, dan terkadang masih berbau tanah.

Meski begitu, dengan bumbu yang tepat, aroma masakan ikan patin bisa sangat menggugah selera.

BACA JUGA:Asal Mula, Sejarah, dan Fakta Unik Prabumulih : Kota Petro Dolar di Sumatera Selatan !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan