Bandar Narkoba Nomor Wahid Thailand Tertangkap di Bali : Gunakan Nama Samaran Sulaiman !

Bareskrim Polri dan Kepolisian Thailand merilis penangkapan buronan nomor 1 Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo alias Sulaiman, bandar narkoba yang melarikan diri ke Indonesia. Rilis dilaksanakan di Bareskrim Polri, Minggu (2/6/2024). -FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Pascapenggerebekan Oknum Kades Teluk Kecapi Ogan Ilir : Keluarga Kades Sampaikan Sudah Nikah Siri !

Chaowalit sering berpindah-pindah tempat tinggal, dari satu apartemen ke apartemen lain, dan dari hotel ke hotel.

Dia diketahui berada di Bali sejak 20 Mei 2024 untuk berlibur.

"Selama berkomunikasi menggunakan Google Translate karena tidak bisa berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia," tambah Wahyu.

BACA JUGA:Heboh Tas Ransel Hitam Berisi Bom di Bawah Stasiun LRT Depan RS Siti Fatimah Palembang : Ternyata Berisi Ini !

BACA JUGA:Sebabkan 1 Orang Meninggal dan 3 Pingsan : Pemilik Sumur Minyak Ilegal di Muba Ditangkap !

Chaowalit terlibat dalam kasus narkoba besar di Thailand dan melakukan berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan.

"Yang dijelaskan oleh Thailand, Chaowalit terlibat kasus narkoba di Thailand, salah satu bandar narkoba besar di negara tersebut, kemudian melakukan pembunuhan, termasuk saat melarikan diri. Sebenarnya, ia sudah ditangkap dan ditahan, namun berhasil melarikan diri saat izin berobat gigi di salah satu rumah sakit di Thailand," jelas Wahyu.

Meski selama berada di Indonesia tidak ada catatan kriminalitas, Chaowalit adalah buronan paling berbahaya di Thailand karena telah membunuh seorang polisi dan beberapa saksi dalam kasusnya.

"Chaowalit adalah buronan paling berbahaya di Thailand karena telah membunuh seorang polisi dan beberapa orang yang diduga saksi kasus perkaranya," lanjut Wahyu.

Sekretaris Jenderal Badan Pengawasan Narkotika Thailand, Phanurat Lukboon, memberikan apresiasi kepada Polri atas kinerjanya dalam membantu menangkap buronan nomor satu di Thailand.

"Polisi Thailand menyatakan tersangka orang yang penting segera ditangkap. Kami tahu dia berada di Indonesia, sudah 6 hari tinggal di Medan. Berarti Kepolisian Indonesia sangat berkualifikasi. Kami semua tahu bahwa kasus narkoba bukan hanya masalah satu negara, melainkan harus berkolaborasi dengan negara lain," kata Phanurat.

Penangkapan Chaowalit menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi internasional dalam menangani kejahatan lintas negara, terutama kasus narkoba.

Kejahatan semacam ini tidak hanya berdampak pada satu negara, melainkan melibatkan jaringan internasional yang membutuhkan kerjasama antar kepolisian di berbagai negara.

"Kasus narkoba bukan hanya masalah satu negara, melainkan harus berkolaborasi dengan negara lain," ujar Phanurat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan