Dokter Uraikan Penyebab Umum Telinga Sakit
KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Menurut dokter ahli saraf ada beberapa penyebab utama di balik sebagian besar kasus sakit telinga.
Ditulis dari laman Popsugar, Kamis, Courtney Voelker, MD, PhD mengatakan sakit pada telinga seperti saat menelan, bisa disebabkan karena pembukaan saluran eustachius, yaitu saluran yang membantu mengalirkan cairan dari telinga tengah dan menyeimbangkan tekanan udara di dalam telinga, terjadi penumpukan cairan dan menimbulkan rasa sakit.
Saluran ini terletak di bagian belakang hidung dan tenggorokan.
Tapi Anda juga bisa mengalami sakit telinga saat menelan karena infeksi tenggorokan, kata Linda Dahl, MD, spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Rumah Sakit Northwell Lenox Hill.
BACA JUGA:Ingat ! Lansia Harus Hindari Minum Kopi dan Es saat Perut Kosong di Perjalanan
BACA JUGA:Butuh Tindakan Tegas dan Tepat
“Ada sedikit saraf yang melewati telinga hingga ke tenggorokan, Itu adalah rasa sakit yang dirujuk," katanya.
Sementara itu, jika anda merasa sakit saat menyentuh telinga bagian dalam bisa jadi infeksi telinga bagian luar, seperti telinga perenang, kata Dr. Dahl.
Telinga perenang adalah infeksi pada saluran telinga luar, yang membentang dari gendang telinga ke luar, menurut Mayo Clinic.
Sakit telinga Anda kemungkinan besar disebabkan oleh rahang yang mengatup jika Anda menekan bagian depan telinga dan merasakan sakit, tambah Dr. Voelker.
BACA JUGA:Kiat Lakukan Diet Sehat bagi Penderita Obesitas
BACA JUGA:Seorang Calon Jamaah Haji Asal Babel Meninggal di Palembang : Jenazah Akan Dipulangkan !
Dr. Dahl mengatakan sakit di telinga saat Anda menggigit makanan atau mengunyah permen karet kemungkinan besar itu terkait dengan sendi temporomandibular (TMJ) , yang menghubungkan tulang rahang ke tengkorak.
Gangguan temporomandibular dapat menyebabkan nyeri dan masalah pada sendi rahang, serta otot yang mengontrol pergerakan rahang dan juga dapat menyebabkan sakit telinga, telinga berdenging, dan pusing, menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research.