Indonesia Memasukkan Tiga Warisan Dokumenter ke Program Memori Dunia UNESCO

rsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Jarang yang Tahu : Asal Usul Wong Palembang dari Mana ? Berikut Jejak Keturunan Sultan dan Raja Palembang

Arsip ini mencatat penelitian gula pada periode 1887-1986, yang berfokus pada upaya untuk menjadikan tanaman tebu tahan terhadap hama.

Penelitian ini berhasil memberikan kontribusi besar dalam membangkitkan kembali perekonomian negara-negara penghasil gula yang terdampak hama pada akhir abad ke-19 hingga awal kemerdekaan Indonesia.

Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia di Jawa Timur menjadi pusat penting dalam riset ini.

BACA JUGA:Duku Komering, Varietas Duku Terbaik di Sumsel yang Banyak Manfaatnya

BACA JUGA:Jarang yang Tahu ! Tempe Merupakan Warisan Budaya Indonesia yang Diminati Dunia

3. Manuskrip Tambo Tuanku Imam Bonjol

Manuskrip ini berisi tentang Perang Padri yang terjadi antara tahun 1803-1837 dan ajaran-ajaran anti-peperangan serta rekonsiliasi.

Ditulis oleh anak dari Tuanku Imam Bonjol, manuskrip ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan nilai-nilai budaya Indonesia pada masa itu.

Menurut Imam Gunarto, keputusan ini memiliki dampak positif bagi Indonesia dalam hal memperkuat citra peradaban dan sejarahnya di forum internasional.

Dengan menjadi bagian dari Memori Dunia, Indonesia dapat menggunakan warisan budaya ini sebagai alat diplomasi internasional.

Selain Indonesia, beberapa negara lain juga berhasil mengajukan warisan dokumenter mereka.

China, misalnya, berhasil memasukkan tiga warisan, termasuk arsip tentang kedai teh tradisional di Chengdu dan catatan silsilah masyarakat Huizhou di Provinsi Anhui.

India juga turut mengajukan tiga warisan yang berhasil mendapatkan pengakuan.

Dalam pertemuan tersebut, Imam Gunarto juga terpilih sebagai "Vice Chair" MOWCAP untuk periode 2024-2028.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan