Publik Nilai Jokowi tidak Khianati PDIP

Presiden Joko Widodo menyapa warga di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (29/6/2023) malam. Foto : ANTARA --

JAKARTA - Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 44,1 persen mengaku tidak setuju majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) menunjukkan bahwa Presiden Jokowi telah mengkhianati PDI Perjuangan.

Menurut dia, hanya 34,7 persen setuju bahwa majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo menunjukkan bahwa Jokowi telah khianati PDIP.

"Namun, lebih banyak yang tidak setuju, angkanya mencapai 44,1 persen. Dan 21,3 persen menjawab tidak tahu,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" yang dipantau secara virtual di Jakarta, Minggu (12/11).

BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies

BACA JUGA:Pejabat Negara Harus Kirim Surat Cuti H-3 Sebelum Kampanye

Dia menjelaskan bahwa survei tersebut juga menemukan sebanyak 66,7 persen masyarakat di Indonesia menilai Jokowi memiliki hak untuk menentukan keputusan politiknya.

Menurut Burhanuddin, hanya sedikit masyarakat yang beranggapan sebaliknya, yaitu ada 21,1 persen yang beranggapan bahwa Presiden Jokowi tak menunjukkan rasa hormatnya kepada PDIP sebagai partai yang telah membesarkannya.

“Mayoritas masyarakat, sebesar 66,7 persen, berpendapat Presiden Joko Widodo berhak menentukan keputusan politiknya mesti tidak sejalan dengan partainya, yaitu PDIP,” ujarnya.

BACA JUGA:Bawaslu Sumsel Perketat Pengawasan Pascapenetapan DCT

BACA JUGA:Presiden Jokowi: Kompak dan Bersatu Setelah Pemilu

Dia mengatakan survei Indikator juga menemukan bahwa sebanyak 49 persen responden menilai setuju bahwa hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP saat ini sedang tidak baik.

Sementara itu sebanyak 32,1 persen responden mengaku tak setuju hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP saat ini sedang tidak baik, dan 18,8 persen publik tidak tahu.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka.

BACA JUGA: Survei Populi: 64,9 Persen Masyarakat Inginkan Pilpres Satu Putaran

Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

 Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 75,8 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

“Yang menyatakan sangat puas, angkanya mencapai 16 persen. Sementara yang cukup puas, sebesar 59,8 persen,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" secara virtual yang dipantau di Jakarta, Minggu.

BACA JUGA:Pimpinan DPRD Palembang Pakai Syal Save Palestina

Burhanuddin mengatakan bahwa persepsi masyarakat yang menyatakan kurang puas dengan kinerja Presiden Jokowi mencapai 21,6 persen.

Sementara kelompok masyarakat yang menyatakan tidak puas sama sekali dengan kinerja Jokowi, angkanya kian kecil yaitu 2,1 persen.

"Mayoritas masyarakat menyatakan puas atas kinerja Joko Widodo sebagai presiden. Angkanya mencapai 75,8 persen,” ujarnya.

BACA JUGA:Bobby Temui Hasto Usai Dukung Prabowo

Dia mengatakan jika dibedah secara demografi, terutama dalam profil pekerjaan, tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi ditopang oleh kelompok masyarakat yang bekerja sebagai petani, peternak, atau nelayan.

Dari basis responden tersebut mencapai 15,9 persen, yang mengapresiasi kinerja Jokowi mencapai 79,7 persen dan tidak puas 19,8 persen.

Dalam kelompok ibu rumah tangga, dari basis responden mencapai 29,5 persen, yang puas dengan kinerja Jokowi sebesar 74,5 persen.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan