Iran hanya Targetkan Situs Militer Israel Dalam 'Serangan Terbatas'

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:ARUS BALIK : Begini Rencana Pemerintah Mempersiapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera ke Jawa !

"Kami berterima kasih kepada tetangga dan saudara-saudara kami di kawasan yang dengan cepat menerima pesan ini dan menekankan kepada AS dan negara lain untuk segera menjauhkan perang dari wilayah mereka," kata Amir-Abdollahian.

Dia juga menegaskan bahwa Iran berkomitmen terhadap keamanan "saudara-saudara kita di negara-negara tetangga dan di kawasan".

Terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk menunda invasi darat ke kota Rafah di selatan Jalur Gaza, menurut laporan lembaga penyiaran publik negara itu, Minggu (14/4).

BACA JUGA:Jembatan Gantung Putus, 15 Warga Terjatuh ke Sungai : Begini Kronologis Lengkap dan Kondisi Korban !

BACA JUGA:Danramil Aradide Tewas Ditembak Diduga Kelompok OPM Paniai

Hal tersebut terjadi menyusul serangan balasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Iran terhadap Israel.

Israel telah melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 33.700 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza, selain kehancuran massal dan kondisi kelaparan.

Mengklaim tempat itu sebagai "benteng terakhir Hamas," Netanyahu bersikeras untuk menyerang Rafah, tempat sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina berlindung dari serangan yang tidak pernah berhenti.

Meski meningkatnya kecaman internasional atas rencana invasi tersebut, perdana menteri pekan lalu mengatakan bahwa tanggal serangan telah ditetapkan.

"Hari ini saya menerima laporan rinci mengenai perundingan di Kairo, kami terus berupaya mencapai tujuan kami, yang pertama dan terpenting adalah pembebasan semua sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas," kata Netanyahu.

"Kemenangan ini memerlukan masuk ke Rafah dan penghapusan batalion teroris di sana. Itu akan terjadi - ada tanggalnya."

Menurut media penyiaran publik itu, penundaan operasi darat terjadi setelah berkonsultasi dengan aparat keamanan Israel.

Sebelumnya pada Minggu (14/4), Menteri Keuangan Avigdor Smotrich menyerukan invasi Rafah dan memaksakan kendali atas seluruh Jalur Gaza.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan