Apple Beri Peringatan Ancaman Serangan Spyware di 92 Negara, Indonesia ?

Reporter: Maryati |

Editor: Dahlia |

Kamis , 11 Apr 2024 - 23:32

apple beri peringatan ancaman serangan spyware di 92 negara, indonesia ?                            lifestyle, koranpalpos.com - apple telah mengirimkan peringatan serius mengenai ancaman serangan spyware kepada pengguna di 92 negara.
laporan dari tech crunch pada kamis mengungkap bahwa peringatan ini telah disebarkan pada rabu (10/11), menyoroti kekhawatiran yang mendalam dari salah satu produsen perangkat teknologi terbesar di dunia terhadap keamanan penggunanya.
meskipun begitu, apple tidak secara langsung mengungkapkan identitas penyerang maupun negara asal pengguna yang mendapat peringatan tersebut.
baca juga:begini caranya berbagi foto lebaran tanpa menggunakan internet : cukup gunakan 2 fitur ini !
baca juga:perang gahar ponsel flagship : xiaomi 14 ultra vs iphone 15 pro max, mana yang unggul untuk fotografi ?
peringatan tersebut berbunyi, "apple mendeteksi bahwa anda sedang ditarget oleh serangan mercenary spyware yang mencoba untuk menyusupi iphone yang terkait dengan id apple xxx dari jarak jauh."
pesan tersebut menegaskan bahwa serangan ini kemungkinan menargetkan pengguna secara spesifik berdasarkan profil dan aktivitas mereka.
meskipun tidak mungkin untuk menjamin kepastian mutlak dalam mendeteksi serangan semacam itu, apple menegaskan bahwa pemberitahuan ini harus dianggap serius oleh pengguna.
baca juga:waspada ! begini cara menghindari 
baca juga:perang fotografi dan fitur : samsung galaxy s24 ultra ungguli vs iphone 15 pro max, siapa yang paling unggul !
sebagai perusahaan yang memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia, apple secara teratur mengirimkan peringatan serupa beberapa kali dalam setahun.
sejak tahun 2021, perusahaan ini telah memperingatkan pengguna di lebih dari 150 negara mengenai berbagai ancaman serangan siber yang mungkin mereka hadapi.
namun, peringatan kali ini menonjol karena menggarisbawahi kecanggihan dan potensi bahaya dari serangan spyware yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki motif politik atau ekonomi tertentu.
baca juga:selisih harga rp500 ribuan : apa bedanya infinix hot 30 vs infinix note 30, simak perbedaannya !
baca juga:waduh ! spotify menaikkan harga dan kenalkan rencana baru untuk audiobooks 
keberadaan peringatan serangan spyware ini juga menjadi sorotan karena terjadi di tengah-tengah persiapan pemilihan umum di banyak negara.
dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan teknologi telah meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap upaya manipulasi hasil pemilihan umum yang mungkin didukung oleh pihak-pihak tertentu, termasuk serangan siber.
sebelumnya, serangan semacam ini sering kali diidentifikasi sebagai serangan yang disponsori oleh negara.
baca juga:pertarungan sengit infinix note 30 vs oppo a58 : berikut perbedaan spek, fitur dan performa ! 
baca juga:mending oppo reno 11 pro 5g atau oppo f25 pro : mana yang lebih unggul dalam performa dan harga ?
namun, label tersebut kini telah diubah menjadi serangan spyware yang dilakukan oleh tentara bayaran, seperti yang diwakili oleh pegasus dari nso group.
serangan semacam ini dianggap lebih jarang terjadi dan lebih canggih dibandingkan dengan aktivitas kejahatan siber biasa atau malware konvensional.
dalam peringatannya, apple menegaskan bahwa mereka bergantung pada informasi intelijen internal untuk mendeteksi ancaman serangan siber.
meskipun tidak pernah mungkin untuk mencapai kepastian mutlak, peringatan serangan seperti ini diberikan dengan tingkat keyakinan tinggi bahwa pengguna telah menjadi target individu oleh serangan spyware yang mengancam dan harus menanggapinya dengan sangat serius.
apple secara konsisten menegaskan komitmen mereka terhadap keamanan dan privasi pengguna mereka.
namun, peringatan seperti ini menunjukkan bahwa ancaman serangan siber terus berkembang dan memerlukan tanggapan yang proaktif dari pihak-pihak terkait, baik dari segi teknologi maupun kebijakan.(ant)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 8 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan