Rekor Jumlah Pemudik dan Kendaraan Menyeberang dari Merak ke Bakauheni
Seorang pria memandangi keberangkatan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Sabtu (6/4/2024).-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Polemik Dana Hibah KONI Sumsel Tidak Cair, Kok Bisa Ya ?
Dalam konteks peningkatan pelayanan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus melakukan berbagai inovasi, baik dalam hal sistem reservasi tiket, peningkatan kapasitas muatan kapal, maupun penambahan armada.
Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi lonjakan jumlah pemudik selama periode tertentu, seperti musim libur dan perayaan tertentu.
Namun, meskipun upaya tersebut telah dilakukan, masih terdapat tantangan tersendiri dalam menghadapi volume pemudik yang besar.
BACA JUGA:Catat ! PLN Pastikan tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik April-Juni 2024
BACA JUGA:Tempat Hiburan Malam Masih Beroperasi
Terutama dalam hal pengaturan lalu lintas di area pelabuhan serta ketersediaan tiket bagi para pemudik yang belum melakukan pemesanan sebelumnya.
Pada sisi lain, terdapat juga beberapa pemudik yang mungkin terpaksa menunda atau mengubah rencana perjalanan mereka karena keterbatasan tiket atau kapasitas kapal.
Hal ini menuntut koordinasi yang lebih baik antara pihak operator, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait guna memastikan distribusi pemudik yang merata dan aman.
Selain itu, perlu dipertimbangkan juga upaya untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi alternatif, seperti transportasi darat dan udara, untuk mengurangi tekanan pada jalur penyeberangan laut yang cenderung padat selama periode tertentu.
Dengan demikian, penyeberangan laut antara Merak dan Bakauheni tidak hanya menjadi urat nadi vital dalam konektivitas antar-pulau di Indonesia.
Tetapi juga memerlukan perhatian serius dalam hal pengelolaan dan pelayanan agar dapat mengakomodasi kebutuhan pemudik dengan lebih baik di masa mendatang.(ant)