Optimalkan Pertumbuhan Anak-anak: Langkah-langkah Strategis dalam Menangani Stunting di Indonesia
Cegah Stunting sejak dini -Foto: @Pinterest by Zaki Royani-
5. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan: Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental yang dapat berlangsung seumur hidup.
6. Menurunnya Daya Tahan Tubuh: Anak yang stunted rentan terhadap berbagai penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya tidak optimal.
BACA JUGA:Makanan Berserat Membantu Diabetesi Merasa Kenyang, Berikut Penjelasannya !
BACA JUGA:Awas ! Konsumsi Minuman Berpemanis Buatan Tingkatkan Risiko Gangguan Jantung
7. Penurunan Prestasi Belajar: Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak sehat lainnya.
8. Dampak Ekonomi: Stunting juga memiliki dampak ekonomi yang besar bagi suatu negara, karena menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan.
Upaya Mencegah Stunting di Indonesia
Pemerintah Indonesia bersama dengan berbagai lembaga dan organisasi telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengatasi masalah stunting ini.
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:
1.Peningkatan Akses Terhadap Gizi Seimbang: Program pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta promosi tentang pola makan seimbang dan gizi yang cukup.
2. Peningkatan Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan: Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan penanganan infeksi.
3. Peningkatan Sanitasi dan Akses Terhadap Air Bersih: Pembangunan sanitasi yang lebih baik dan peningkatan akses terhadap air bersih untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat memperburuk kondisi stunting.
4. Pemberdayaan Masyarakat: Melalui pendekatan partisipatif dan edukasi, masyarakat didorong untuk memahami pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat bagi pertumbuhan anak-anak.
Pentingnya Peran Seluruh Stakeholder
Mengatasi masalah stunting bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, tetapi memerlukan kerjasama seluruh stakeholder, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.