Sikapi Perbedaan Penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriyah dengan Bijak

Sikapi Perbedaan Penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriyah dengan Bijak -Foto: Istimewa-

Pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah memiliki pandangan yang berbeda dalam menentukan awal bulan Ramadhan, dimana pemerintah dan NU menganggap bahwa tinggi hilal harus minimal 2 derajat agar bisa dirukyah, sementara Muhammadiyah melihatnya cukup dengan wujud hilal saja.

Ma'ruf mengimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa sesuai dengan penetapan yang mereka pilih, baik itu mengikuti penetapan pemerintah, NU, atau Muhammadiyah.

Ia menekankan pentingnya menjaga kesatuan dalam menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri sesuai dengan penetapan yang dipilih oleh masing-masing individu.

Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menyelenggarakan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah pada Minggu, 10 Maret 2024.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Dalam edaran Nomor 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan bertepatan 11 Maret 2024, sementara Pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadhan 1445 H pada 10 Maret 2024.

Sidang tersebut akan memutuskan apakah puasa Ramadhan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

Sidang isbat tersebut merupakan forum bersama antara Ormas Islam, ulama, ahli falak, hingga pakar astronomi dalam pengambilan keputusan penetapan awal bulan Hijriyah.

Hasil sidang isbat ditetapkan oleh Menteri Agama agar mendapatkan kekuatan hukum dan menjadi acuan bagi umat Islam untuk memulai puasa Ramadhan dan merayakan Idul Fitri.

Dengan adanya sidang isbat, diharapkan dapat tercipta kesepahaman bersama antara berbagai pihak terkait penetapan awal bulan Ramadhan, sehingga umat Islam dapat menjalankan ibadahnya dengan penuh ketenangan dan kesadaran. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan