Kolaborasi Kemenag dan Unilever Indonesia Bersama Lifebuoy Cetak Duta Santri di Ponpes SMB Palembang

Program Pesantren Sehat Lifebuoy meningkatkan kesadaran PHBS di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palembang-Foto : istimewa-

BACA JUGA:Panduan Praktis : Cara Memilih Tabir Surya yang Aman dan Efektif untuk Bayi dan Anak-anak !

"Rangkaian program 'Pesantren Sehat Lifebuoy' ini mengajarkan pola hidup menjadi lebih sehat dan bersih. Di dalam pesantren, santri dan santri putri diajarkan untuk mencuci tangan dengan sabun, karena kebersihan adalah sebagian dari iman," ungkapnya.

Salah satu langkah utama dari program ini adalah gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 momen penting, yang diyakini dapat melindungi santri dari penyebaran penyakit.

Menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, kebiasaan ini menjadi langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin.

Namun, data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun di Provinsi Sumatera Selatan baru mencapai 42,14%, sehingga program ini menjadi penting untuk disosialisasikan ke seluruh masyarakat.

Memoria Dwi Prasita dari Unilever menjelaskan bahwa program Pesantren Sehat Lifebuoy telah memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri dan santri putri di Indonesia sejak tahun 2019.

"Tahun ini, program ini hadir di Kota Palembang dengan tujuan memberikan dampak yang lebih luas melalui sejumlah rangkaian kegiatan mulai dari peer-to-peer learning, training for trainers, edukasi CTPS, hingga pemeriksaan kesehatan," ungkapnya.

Interaksi intens antarmasyarakat pesantren menjadikan pesantren unit pendidikan yang efektif dalam membiasakan CTPS melalui metode peer-to-peer learning.

Menurut studi dari Hungarian Academy of Sciences, program edukasi melalui teman sebaya dapat meningkatkan pengetahuan tentang CTPS dan cara mempraktekkannya yang benar.

Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap. Pertama, pemilihan Duta Santri oleh pihak Pesantren sebagai peer educator yang akan mendapatkan pelatihan tentang PHBS, terutama CTPS, oleh dokter dari PDUI. Kedua, Duta Santri akan kembali ke pesantren untuk memulai Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS bersama santri lainnya.

Selain peer-to-peer learning, Lifebuoy juga memberikan bantuan terhadap pesantren berupa dana pendidikan, alat penunjang pendidikan, dan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.

"Dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Kota Palembang, kami berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat," tutup Memoria.

Program "Pesantren Sehat Lifebuoy" telah berjalan di beberapa kota di Indonesia dan direncanakan akan meluas ke berbagai kota lainnya, termasuk Lampung, Bengkulu, dan Padang.

Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesadaran PHBS di kalangan santri dan masyarakat luas.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan