Masjid Jami’ Al Anwar: Simbol Toleransi dan Kebhinekaan di Provinsi Lampung

Reporter: Isro Antoni |

Editor: Zen Bae |

Senin , 04 Mar 2024 - 22:30

megahnya Masjid Jami Al Anwar Lampung--Foto: medsos @Zuhrirobbani

PLESIRAN - Masjid Jami’ Al Anwar, sebuah monumen bersejarah yang tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Provinsi Lampung.

Berdiri megah sejak tahun 1839, masjid ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Lampung, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan.

Dengan bangunannya yang anggun dan kerangka sejarahnya yang kaya, Masjid Jami’ Al Anwar telah menjadi destinasi wisata religi yang sangat populer di wilayah ini.

Terletak di Provinsi Lampung, masjid ini telah menjadi ikon dari segi sejarah dan keagamaan. Di balik keindahan arsitektur dan kedamaian spiritualnya, Masjid Jami’ Al Anwar juga menyimpan harta karun sejarah yang tak ternilai harganya. Salah satunya adalah koleksi kitab-kitab kuno yang berusia ratusan tahun.

Dalam perjalanan panjangnya, Masjid Jami’ Al Anwar telah menjadi penjaga berbagai kitab kuno yang berasal dari berbagai penjuru dunia.

Kitab-kitab dengan berbagai bahasa seperti Bahasa Belanda, aksara Jawa, dan Arab gundul menjadi bagian dari khazanah yang dijaga dengan cermat di dalam masjid ini.

Alquran tua yang berukuran besar, bahkan berusia lebih dari satu abad, menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan keajaiban sejarah yang hidup.

Misteri dari asal-usul Alquran tersebut, siapa yang memberikannya, dan kapan pastinya muncul, masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Selain Alquran, berbagai kitab kuno lainnya juga tersimpan dengan baik di dalam dinding-dinding Masjid Jami’ Al Anwar.

Kitab-kitab tersebut rata-rata terdiri dari beberapa jilid dan membahas berbagai aspek kehidupan, mulai dari antropologi, biologi, demografi, hingga ilmu pengetahuan lainnya.

masjid jami’ al anwar: simbol toleransi dan kebhinekaan di provinsi lampung                            plesiran - masjid jami’ al anwar, sebuah monumen bersejarah yang tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang provinsi lampung. 
berdiri megah sejak tahun 1839, masjid ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat lampung, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan. 
dengan bangunannya yang anggun dan kerangka sejarahnya yang kaya, masjid jami’ al anwar telah menjadi destinasi wisata religi yang sangat populer di wilayah ini.
terletak di provinsi lampung, masjid ini telah menjadi ikon dari segi sejarah dan keagamaan. di balik keindahan arsitektur dan kedamaian spiritualnya, masjid jami’ al anwar juga menyimpan harta karun sejarah yang tak ternilai harganya. salah satunya adalah koleksi kitab-kitab kuno yang berusia ratusan tahun. 
dalam perjalanan panjangnya, masjid jami’ al anwar telah menjadi penjaga berbagai kitab kuno yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
baca juga:arsitektur tanpa batas: eksplorasi keunikan islamic center tulang bawang barat
baca juga:pariwisata religi yang tersembunyi: keajaiban makam kawah tekurep 
kitab-kitab dengan berbagai bahasa seperti bahasa belanda, aksara jawa, dan arab gundul menjadi bagian dari khazanah yang dijaga dengan cermat di dalam masjid ini. 
alquran tua yang berukuran besar, bahkan berusia lebih dari satu abad, menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan keajaiban sejarah yang hidup. 
misteri dari asal-usul alquran tersebut, siapa yang memberikannya, dan kapan pastinya muncul, masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan hingga saat ini. 
selain alquran, berbagai kitab kuno lainnya juga tersimpan dengan baik di dalam dinding-dinding masjid jami’ al anwar. 
kitab-kitab tersebut rata-rata terdiri dari beberapa jilid dan membahas berbagai aspek kehidupan, mulai dari antropologi, biologi, demografi, hingga ilmu pengetahuan lainnya. 
baca juga:mengintip kekuatan arsitektur cina: kelenteng chandra nadi di palembang
baca juga:langkah awal menuju cahaya: perjalanan ki gede ing suro di palembang
keberadaan kitab-kitab ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari perkembangan intelektual masyarakat lampung, tetapi juga menunjukkan betapa kaya akan kearifan lokal dan warisan budaya yang dimiliki oleh daerah ini.
bagi para pengunjung yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya lampung, masjid jami’ al anwar adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. 
di samping sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat pembelajaran dan penelitian bagi para sejarawan dan ilmuwan yang tertarik untuk menggali lebih dalam tentang kekayaan sejarah lampung.
tak hanya menjadi destinasi wisata religi, masjid jami’ al anwar juga memiliki peran penting dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. 
dengan menjadi tempat ibadah yang terbuka bagi semua orang, masjid ini mampu menjadi simbol dari semangat kebersamaan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat lampung yang multikultural.
baca juga:makam sabokingking: pemakaman bersejarah yang membawa anda ke dalam kisah legenda
dalam upaya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh masjid jami’ al anwar, pemerintah setempat telah mengambil berbagai langkah konservasi dan pemeliharaan. 
melalui program-program pendidikan dan tur wisata, masyarakat lokal dan para pengunjung dari luar daerah diajak untuk lebih menghargai dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya, masjid jami’ al anwar terus menjadi destinasi wisata unggulan di provinsi lampung. 
dengan keindahan arsitektur dan kekayaan sejarah yang dimilikinya, masjid ini telah menjadi magnet bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan pesona dan keajaiban dari masa lalu yang masih hidup hingga saat ini.(sro)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 3 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan