Persaingan Sengit Fauzi Amroh Vs Kahar Muzakir : Perolehan Suara Sementara Dapil Sumsel I DPR RI
Proses penghitungan suara caleg masih terus berlangsung-Foto : Dokumen Palpos-
Eddy menegaskan meskipun terdapat klaim dari beberapa pihak, termasuk Partai Golkar, bahwa Gerindra mungkin tidak akan mendapatkan dua kursi di dapil Sumsel 1, dan Eddy tidak mau berspekulasi.
Dia meminta timnya untuk tetap semangat, mencari data yang benar, dan mengikuti proses perhitungan suara secara cermat di seluruh kabupaten/kota.
''Akan tetapi, kita tetap yakin bahwa suara kita paling tinggi dari Partai Gerindra dan tetap yakin kita akan mewakili Partai Gerindra dari Dapil Sumsel 1 ini," tandasnya.
Meskipun rekap suara belum rampung 100 persen, namun gambaran, calon anggota dewan gang bakal duduk di kursi DPR RI sudah mulai jelas.
Termasuk perolehan kursi dari setiap Dapil termasuk juga untuk DPRD Sumsel. Berdasarkan suara yang telah masuk saat ini, sudah ada beberapa nama yang bisa dipastikan berhasil melenggang ke parlemen.
Menanggapi kondisi saat ini, Pengamat Sosial dan Politik Sumsel, Drs Bagindo Togar Butar-Butar mengatakan, berdasarkan pantauan data KPJ, saat ini auara yang masuk berkisar antara 60 sampai 65 persen.
Dari jumlah tersebut, diketahui, beberapa parpol bakal akan mendapat penambahan kursi parlemen. Namun ada pula yang stagnan dan bahkan turun.
Salah satu partai yang mengalami penambahan jumlah kursi DPR RI adalah Partai Golkar. "Untuk pemilu kali ini, golkar berpeluang besar dapat 4 kursi," kata Bagindo.
Peningkatan perolehan kursi lanjut dia, bakal dialami Partai Gerindra dan Nasdem. Menurutnya penambahan ini bisa disebabkan banyak faktor. Selain anggaran, dan strategi, peningkatan suara ini juga dipengaruhi dengan Jokowiisme.
“Dimana suara partai pendukung jokowi mendapatkan peningkatan perolehan suara. Begitupun sebaliknya, untuk parrau yang tidak dapat dukungan jokowi mengalami penurunan perolehan suara,” ujarnya. Dicontohkannya, PDI Perjuangan yang dibeberapa pemilu sebelumnya selalu eksis, namun pada pemilu kali ini diposisi stagnan, bahkan untuk beberapa wilayah mengalami penurunan.
Menururtnya, Pemilu kali ini harus jadi ajang evaluasi pengurus partai. "Untuk pimpinan daerah yang tidak bisa meningkatkan atau mempertahankan posisi semula, sebaiknya jabatan yang diemban dievaluasi dan diganti dengan yang lebih mampu,’ ucapnya. (rob/del/tim)