Produksi Capai 73 Ton, Polres Prabumulih Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Jagung

Kapolres dan ketua bhayangkari Prabumulih melakukan panen kangkung. -Foto : Prabu Agustian-

PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - Komitmen Polres Prabumulih dalam mendukung program pembangunan nasional kembali dibuktikan melalui langkah konkret di sektor pertanian.

Sepanjang tahun 2025, jajaran Polres Prabumulih telah melaksanakan penanaman jagung secara masif di enam kecamatan yang ada di wilayah Kota Prabumulih.

Program ini menjadi bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional, salah satu agenda strategis pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam kerangka Asta Cita.

BACA JUGA:Transaksi Stand Gebyar UMKM Tembus Rp60 Juta

BACA JUGA:Rita Sugiarto Goyang Ribuan Warga Muara Enim

Berdasarkan informasi yang dihimpun, total luasan lahan yang telah dibuka Polres Prabumulih mencapai 20 hektar, seluruhnya dimanfaatkan secara maksimal untuk budidaya jagung.

Kapolres Prabumulih AKBP Bobby Kusumawardhana SH SIK MSi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah melaksanakan program pembukaan lahan dan penanaman jagung di sejumlah titik.

Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan sejak kuartal pertama tahun 2025 hingga memasuki kuartal keempat.

BACA JUGA:Dorong Pemanfaatan Lahan Produktif

BACA JUGA:Jaga Kondusifitas Sat Samapta Polres Ogan Ilir Gelar Patroli Cegah Tindakan 3C

“Sejak kwartal pertama hingga saat ini triwulan keempat kita terus melakukan penanaman jagung. Di kwartal keempat ini kita sudah tanam semua di 20 hektar di wilayah Kota Prabumulih yang terbagi di beberapa kecamatan,” ungkap Bobby.

Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2005 ini menjelaskan bahwa seluruh lahan kini sudah ditanami, dan proses perawatan tengah berjalan.

Jika tidak ada hambatan seperti kondisi cuaca atau serangan hama, panen untuk kuartal keempat diperkirakan akan berlangsung pada Februari 2026.

BACA JUGA:Pesan Berantai Ungkap Bentrokan Geng Remaja, Orang Tua Diminta Waspada!

BACA JUGA:103 Kepala Sekolah di OKU Ikuti Sosialisasi UKKJ

Program ini, lanjut Bobby, sejalan dengan instruksi pemerintah pusat agar seluruh instansi turut membantu peningkatan ketersediaan pangan melalui pemanfaatan lahan-lahan produktif.

Kepolisian, di bawah komando Polres Prabumulih, mengambil langkah nyata untuk berperan aktif dalam memastikan stabilitas pangan khususnya komoditas jagung yang menjadi salah satu prioritas nasional.

Ketika ditanya mengenai total produksi dari kuartal pertama hingga kuartal ketiga, Kapolres mengaku tidak mengingat secara detail angkanya.

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Lakukan Rolling Jabatan, Empat Kepala Dinas dan Dua Sekdin Turun Jabatan

BACA JUGA:HUT PGRI ke-80 di Wilayah Hukum Polsek Pampangan Berjalan Lancar

Namun ia memastikan bahwa sebagian hasil panen pada kuartal ketiga telah berhasil diserap oleh Bulog sebanyak 3,5 ton.

“Karena dari kita harus libatkan Bulog, karena berkaitan dengan stok pangan nasional dan itu sudah diarahkan dari tingkat pusat. Tolak ukur keberhasilan penanaman jagung ini dilihat dari serapan Bulog yang tinggi,” tambahnya.

Bobby juga menerangkan bahwa pada awal program penanaman jagung, tidak ada kewajiban untuk mengalihkan hasil panen ke Bulog. Para petani mitra maupun pihak yang terlibat biasanya menjual hasil panen kepada para penampung lokal. Namun memasuki kuartal ketiga tahun 2025, arah kebijakan berubah, di mana Bulog mulai menjadi prioritas penampungan hasil panen jagung guna menjaga stabilitas stok nasional.

“Awalnya tidak wajib hasil panen digeser ke Bulog, baru kemarin di kuartal ketiga diarahkan ke Bulog,” beber Kapolres.

Dengan mulai diarahkan ke Bulog, ia berharap jumlah serapan ke depannya dapat meningkat signifikan sehingga kontribusi Polres Prabumulih terhadap ketahanan pangan nasional menjadi semakin nyata.

Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP, menguatkan data yang disampaikan Kapolres. Menurutnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh penyuluh pertanian di setiap kecamatan, total lahan yang dibuka dan ditanami jagung oleh Polres Prabumulih memang telah mencapai 20 hektar. “Data dari penyuluh kita, sudah 20 hektar lahan yang dibuka dan ditanami jagung,” ujar Alfian.

Dari total luas lahan tersebut, total produksi jagung sejak kuartal pertama hingga kuartal ketiga mencapai 73 ton. Jumlah ini dinilai cukup baik, mengingat program baru berjalan intensif sepanjang tahun 2025.

Namun, Alfian mengungkapkan bahwa sebagian besar hasil panen masih dijual ke para penampung dan belum dialihkan ke Bulog secara maksimal. Hingga memasuki kuartal ketiga, total jagung yang disalurkan ke Bulog baru mencapai 3,5 ton, sesuai data dari Polres Prabumulih.

“Dari jumlah tersebut sebagian besar dijual ke penampung. Yang dijual ke Bulog baru sebanyak 3,5 ton karena selama ini belum ada imbauan jual ke Bulog,” jelas Alfian.

Alfian menambahkan, Dinas Pertanian terus mendorong agar hasil panen ke depannya lebih banyak dialirkan ke Bulog agar program swasembada dan stabilisasi pangan dapat berjalan lebih optimal.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pertanian Prabumulih menegaskan pihaknya selalu siap berkolaborasi dengan Polres Prabumulih dalam mengembangkan program penanaman jagung. Ia menilai apa yang dilakukan Polres merupakan langkah strategis yang berdampak langsung terhadap ketersediaan pangan dan ekonomi masyarakat.

“Kami akan selalu berkoordinasi dengan Polres Prabumulih dalam mensukseskan program swasembada pangan khususnya penanaman jagung,” tegasnya.

Alfian optimistis, dengan sinergi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, Bulog, dan masyarakat, target peningkatan produksi jagung nasional akan dapat tercapai. Kolaborasi lintas sektor seperti inilah yang ditekankan oleh pemerintah pusat, sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan dari hulu hingga hilir. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan